Kawanan perampok berpakaian batik menyatroni perusahaan kontraktor PT Hulu Batu Perdana di Jalan Soekarno-Hatta Kecamatan Rajabasa di Bandarlampung, Lampung. Brankas berisi uang ratusan juta rupiah amblas dalam perampokan yang terjadi, Senin (23/12/2013) sekitar pukul 03.00 WIB.
Menurut sejumlah saksi, pelaku perampokan diperkirakan berjumlah empat orang yang bersenjata api itu melumpuhkan Edi Tabroni (48), satpam perusahaan yang malam itu bertugas. Kemudian mereka masuk ke dalam kantor dan mengambil brankas yang berisi uang tunai ratusan juta rupiah.
Polresta Bandarlampung menurunkan anjing pelacak untuk olah tempat kejadian perkara (TKP), dan tim identifikasi juga melakukan pengecekan di tempat kejadian.
Kapolsekta Kedaton AKP Yohannes Agustiandaru mengatakan, satpam ditemukan dalam kondisi terikat saat petugas kebersihan masuk kantor.
"Pertama kali ditemukan petugas kebersihan perusahaan itu, Yana, sekitar pukul 06.00 WIB pagi. Menurut informasi korban, para pelaku perampokan ini melumpuhkan seorang satpam kantor dengan mengikat kedua kaki dan tangannya," jelas Johannes.
Ia menambahkan perampok juga membekap satpam warga Desa Bernung Kecamatan Gedungtataan Kabupaten Pesawaran menggunakan lakban di wajahnya, dan hanya bagian hidung saja yang tidak ditutup lakban. Menurut korban pelaku perampokan berjumlah 4 orang, dan beroperasi tanpa penutup muka serta menggenakan pakaian batik. Para pelaku juga membawa senjata api laras pendek.
Saat kejadian, Edi sedang berada di pos penjagaan, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari masuk ke dalam untuk mengambil air wudu sambil mengecek keadaan kantor. Sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, Edi masuk ke dalam lagi bermaksud mengecek kembali keadaan kantor.
"Saat masuk ke dalam itulah, Edi mendengar ada suara gaduh di dalam, ternyata sudah ada 2 pelaku yang sedang berusaha membuka brankas milik kantor. Pada saat korban ingin keluar, ternyata sudah ada 2 pelaku lagi yang langsung menodongkan senjata api kepadanya," jelas Yohannes.
Ia menambahkan korban langsung dipukuli dan diikat menggunakan lakban, sehingga tak bisa berkutik lagi. Pihak kepolisian masih menyelidiki ciri-ciri para pelaku, untuk memastikan ada kemiripan atau tidak dengan pelaku dan modus perampokan yang terjadi pada tiga tempat berbeda beberapa pekan lalu.
AKP Agustiandaru menjelaskan bahwa pelaku perampokan masuk melalui pagar tembok sebelah kanan kantor perusahaan ini dengan menggunakan tangga, mereka kemudian menuju lantai dua dengan merusak pintu serta jendela kantor yang berada di lantai dua.
"Dua pelaku yang sudah berhasil masuk ke dalam kantor kemudian membuka brankas, dan dua pelaku lain berada di luar dengan menyekap seorang satpam kantor dengan menodongkan senjata api. Satpam tersebut dilucuti pakaiannya serta dilakban mukanya," kata dia lagi.
Polisi mengamankan satu buah brankas kosong, dan pintu yang telah dirusak. Kerugian akibat perampokan ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
"Kami bersama anggota Reskrim Polresta Bandarlampung sedang memburu para pelaku perampokan ini," tandas Yohannes.
Perampokan tersebut merupakan insiden yang keempat kalinya di Kota Bandarlampung dalam beberapa pekan terakhir. (Ant/Adi/Ein)
Menurut sejumlah saksi, pelaku perampokan diperkirakan berjumlah empat orang yang bersenjata api itu melumpuhkan Edi Tabroni (48), satpam perusahaan yang malam itu bertugas. Kemudian mereka masuk ke dalam kantor dan mengambil brankas yang berisi uang tunai ratusan juta rupiah.
Polresta Bandarlampung menurunkan anjing pelacak untuk olah tempat kejadian perkara (TKP), dan tim identifikasi juga melakukan pengecekan di tempat kejadian.
Kapolsekta Kedaton AKP Yohannes Agustiandaru mengatakan, satpam ditemukan dalam kondisi terikat saat petugas kebersihan masuk kantor.
"Pertama kali ditemukan petugas kebersihan perusahaan itu, Yana, sekitar pukul 06.00 WIB pagi. Menurut informasi korban, para pelaku perampokan ini melumpuhkan seorang satpam kantor dengan mengikat kedua kaki dan tangannya," jelas Johannes.
Ia menambahkan perampok juga membekap satpam warga Desa Bernung Kecamatan Gedungtataan Kabupaten Pesawaran menggunakan lakban di wajahnya, dan hanya bagian hidung saja yang tidak ditutup lakban. Menurut korban pelaku perampokan berjumlah 4 orang, dan beroperasi tanpa penutup muka serta menggenakan pakaian batik. Para pelaku juga membawa senjata api laras pendek.
Saat kejadian, Edi sedang berada di pos penjagaan, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari masuk ke dalam untuk mengambil air wudu sambil mengecek keadaan kantor. Sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, Edi masuk ke dalam lagi bermaksud mengecek kembali keadaan kantor.
"Saat masuk ke dalam itulah, Edi mendengar ada suara gaduh di dalam, ternyata sudah ada 2 pelaku yang sedang berusaha membuka brankas milik kantor. Pada saat korban ingin keluar, ternyata sudah ada 2 pelaku lagi yang langsung menodongkan senjata api kepadanya," jelas Yohannes.
Ia menambahkan korban langsung dipukuli dan diikat menggunakan lakban, sehingga tak bisa berkutik lagi. Pihak kepolisian masih menyelidiki ciri-ciri para pelaku, untuk memastikan ada kemiripan atau tidak dengan pelaku dan modus perampokan yang terjadi pada tiga tempat berbeda beberapa pekan lalu.
AKP Agustiandaru menjelaskan bahwa pelaku perampokan masuk melalui pagar tembok sebelah kanan kantor perusahaan ini dengan menggunakan tangga, mereka kemudian menuju lantai dua dengan merusak pintu serta jendela kantor yang berada di lantai dua.
"Dua pelaku yang sudah berhasil masuk ke dalam kantor kemudian membuka brankas, dan dua pelaku lain berada di luar dengan menyekap seorang satpam kantor dengan menodongkan senjata api. Satpam tersebut dilucuti pakaiannya serta dilakban mukanya," kata dia lagi.
Polisi mengamankan satu buah brankas kosong, dan pintu yang telah dirusak. Kerugian akibat perampokan ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
"Kami bersama anggota Reskrim Polresta Bandarlampung sedang memburu para pelaku perampokan ini," tandas Yohannes.
Perampokan tersebut merupakan insiden yang keempat kalinya di Kota Bandarlampung dalam beberapa pekan terakhir. (Ant/Adi/Ein)