Australia Langgar Teritorial, Menlu Marty: Kita Minta Penjelasan

Menlu menilai, Australia melanggar prinsip dan hukum internasional.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Feb 2014, 17:33 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2014, 17:33 WIB
marty-natalegawa-131119c.jpg
Hubungan Indonesia-Australia masih tegang pascaskandal penyadapan. Terlebih, baru-baru ini kapal patroli perlindungan perbatasan Australia melanggar perairan wilayah teritorial Indonesia.

"Dalam kaitan ini kita akan meminta penjelasan dari sana (Australia)," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (11/2/2014).

Marty menegaskan, pelanggaran teritorial oleh Pemerintah Australia dinilai telah melanggar prinsip dan hukum internasional. "Kebijakan melanggar hukum dan prinsip kemanusian, melanggar berbagai konvensi," ujar Marty.

Maka itu, sambung Marty, Indonesia menentang kapal imigran gelap kembali ke perairan Indonesia dari Australia. "Kita menentang kebijakan role back a boat atau mendorong kapal balik," pungkas Marty.

Baru-baru ini terjawab cerita sekoci oranye berisikan imigran Iran, Bangladesh, Nepal dan Pakistan yang terdampar di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Sebuah video rekaman salah satu penumpang di sekoci memperlihatkan, para pencari suaka itu sengaja dimasukkan ke dalam sekoci untuk dilepas di laut agar meninggalkan perairan Australia. Perahu mereka ditarik sebuah kapal besar berpengawal tentara Australia bersenjatakan lengkap ke arah perairan Indonesia.

Dalam sekoci sempit dan pengap itu, para imigran tua, muda, dan anak-anak itu terpaksa duduk berhimpitan, terombang-ambing di laut lepas. Sesampainya di wilayah perairan Indoensia, sekoci itu dilepas hingga akhirnya terdampar di pantai Pangandaran.

Menurut salah seorang imigran asal Iran bernama Ahsan, mereka memang dipaksa kembali ke perairan Indonesia. "Kami meminta tolong demi kemanusian, tetapi kata mereka 'tidak ada urusan dengan kemanusiaan. Kami tidak peduli. Kalian harus kembali ke Indonesia'," tutur Ahsan.

Saat ini para imigran ditempatkan di sebuah hotel di Tasikmalaya, Jawa Barat, sambil menunggu pendataan pihak Imigrasi. Tercatat ada 34 imigran yang ditampung, termasuk anak-anak. Sedangkan 2 lainnya dikabarkan meninggal dunia tak lama setelah mereka masuk secara ilegal di Australia. Belum ada penjelasan dari pihak Australia terkait hal ini. (Rmn/Mut)

Baca juga:

Biayai Sekoci Imigran, Pengamat: Australia Langgar Kedaulatan RI
[VIDEO] Tentara Australia Paksa Imigran Kembali ke Indonesia
Redakan Ketegangan, PM Australia: SBY Presiden Hebat...
Langgar Batas Kedaulatan Wilayah RI, Australia Minta Maaf

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya