Mengetahui Kadar Gula Darah Pre-Diabetes Hingga Gejalanya

Berapa kisaran kadar gula darah pre-diabetes?

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Des 2021, 11:16 WIB
Diterbitkan 12 Des 2021, 11:16 WIB
ilustrasi Diabetes
ilustrasi Diabetes (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kasus diabetes masih sering bermunculan hampir setiap hari. Diabetes, baik itu tipe-1 atau tipe-2, tentu berbahaya. Oleh karena itu, setiap orang sebaiknya menjaga kesehatan tubuh untuk menghindari penyakit ini.

Sementara itu, mencegah makanan yang bisa menyebabkan penyakit mungkin akan terasa sulit. Namun, hal itu harus tetap dilakukan.

Di sisi lain, Anda juga sebaiknya perlu mengetahui berapa kisaran gula darah yang normal dalam tubuh. Sebab, jika jumlahnya sudah melebihi kapasitas itu bisa memungkinkan terkena penyakit diabetes.

Berapa kisaran kadar gula darah pre-diabetes?

Melansir lama Timesnownews, Minggu (12/12/2021), pra-diabetes berkaitan dengan keadaan kadar gula darah yang ukurannya lebih tinggi dari biasanya. Jika seseorang berada di fase ini, sebaiknya perlu melakukan perubahan gaya hidup.

Salah satunya beralih ke diet rendah karbohidrat dan berolahraga secara teratur. Hal itu berguna untuk mengelola keadaan dan kembali menjadi makhluk yang sehat.

Berikut ini, rincian kadar gula darah beserta statusnya yang bisa berguna bagi penderita pre-diabetes.

1. Kadar gula darah normal kurang dari 140 mg/dL (7,8 mmol/L)

2. Kadar gula darah pra-diabetes adalah 140-199 mg/dL (7,8-11,0 mmol/L)

3. Ketika kadar gula darah melampaui 200 mg/dL (11,1 mmol/L), ini mengindikasikan diabetes tipe-2

Salah satu konsultan senior penyakit dalam Aditya S Chowti mengatakan, “Kita semua tahu bahwa diabetes adalah penyakit yang meledak dan menyerang bahkan di antara kelompok usia yang lebih muda. Kami melihat ini sebagai konsekuensi dari gaya hidup yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor lain pada kelompok usia yang lebih muda.”

Lebih lanjut penjelasannya, “Kebiasaan makan yang tidak sehat seperti waktu makan yang tidak tepat waktu, asupan makanan berkalori tinggi, minuman berkarbonasi, dan asupan makanan yang tinggi lemak trans merupakan faktor yang dapat mengarahkan pasien ke tepi diabetes mellitus. Mereka juga rentan terhadap penyakit metabolik lain seperti hipertensi, peningkatan kadar kolesterol. Konsekuensinya adalah obesitas, yang sekali lagi membantu mengembangkan penyakit ini dan pada akhirnya memberi pasien masalah jantung.”

Oleh sebab itu, kata Chowti, khusus penyakit metabolik yang mungkin menyerang banyak generasi muda perlu sangat berhati-hati. Perhatikan pola makan anak-anak serta memastikan berolahraga yang teratur.

Di samping itu, Chowti juga menerangkan bahwa obesitas pada masa kanak-kanak adalah masalah signifikan yang dihadapi saat ini. Hal tersebut dapat mempengaruhi kondisi metabolisme tubuh. Olahraga dan diet merupakan dua strategi efektif yang bisa dilakukan.

 

 

Gejala

Peningkatan diabetes
Peningkatan diabetes/unsplash

Apakah gejala pre-diabetes?

Ada beberapa gejala atau tanda seseorang mungkin terkena diabetes. Umumnya mereka mungkin akan merasakan beberapa hal ini.

1. Sering buang air kecil

2. Penambahan berat badan

3. Kelelahan

4. Rasa lapar yang berlebihan

5. Rasa haus yang berlebihan

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya