Liputan6.com, Jakarta Membesarkan anak bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh orangtua terutama orangtua baru.
Ada banyak poin yang harus dipenuhi agar bisa dianggap sebagai orangtua yang sukses mendidik anak tapi poin itu dirasa samar.
Sebagai orangtua dituntut untuk membesarkan anak-anak menjadi seorang manusia yang tangguh, percaya diri dan bisa menyesuaikan dirinya dengan baik.Berikut ada tiga kesamaan dari orangtua yang berhasil mendidik anaknya.
Advertisement
Dilansir dari CNBC, Selasa (29/11/2022), disimak beberapa tips pola didik orang tua yang bisa ditiru karena memiliki anak sukses.
1. Orangtua mengajarkan empati
Salah satu sifat yang membedakan adalah orang tua mereka secara teratur mencontohkan empati kepada mereka. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk bisa menerapkan empati:
• Bantu anak membangun kosa kata emosional dengan menamai emosinya secara real time. Contoh “Kamu senang” atau “Kamu terlihat terganggu”
• Tanyakan kepada anak tentang emosi mereka. Ini dapat membantu mereka mengenali perasaan mereka dan mengekspresikan diri tanpa rasa malu. Contoh “Bagaimana perasaanmu saat ini?”
• Bagikan emosi Anda sendiri sehingga anak merasa aman membagikan emosi mereka.
• Minta anak-anak anda untuk memperhatikan perasaan orang-orang di sekitar mereka. Contoh, anda berada di taman lalu anda bisa menunjuk seseorang sambil bertanya “Menurut Anda, bagaimana perasaan orang itu?”
2. Orangtua mendukung minat anak
Orangtua dari anak-anak yang sukses cenderung mendukung minat anak, baik hobinya maupun kegiatan yang dilakukannya sehari-hari.
Ada 3 langkah strategi yang bisa dilakukan orangtua untuk mendukung minat anak.
• Dengarkan : Lakukan upaya sadar untuk memperhatikan apa yang menjadi fokus anak Anda.
Misal anda sedang duduk di meja dengan anak anda lalu anak anda melihat ke arah luar jendela, cobalah untuk mengikuti garis pandang mereka dan selaraskan dengan apa yang mereka fokuskan. Kemudian, ajukan pertanyaan yang mendorong mereka untuk membicarakannya.
• Bicara lebih banyak : Mengobrol dengan anak tentang apa yang menurut mereka menarik.
Semakin banyak kata yang dimasukkan ke otak maka semakin banyak juga koneksi otak yang dibangun seorang anak dan semakin besar kosa kata yang mereka ketahui.
• Bergantian : Pastikan Anda berdua sama-sama berpartisipasi dalam percakapan.
Anda bisa mencoba pola percakapan bolak-balik dengan mengajukan pertanyaan yang mendorong anak Anda untuk menggambarkan dunia di sekitar mereka atau bagaimana perasaan mereka.
3. Orangtua mengajarkan anak menjadi seorang yang optimis
Untuk membesarkan anak-anak yang tangguh dan cerdas secara sosial, anda perlu mengajari mereka untuk terlihat positif. Hal ini bisa sulit karena anak-anak cenderung memikirkan pengalaman atau emosi negatif.
Sambil berempati dengan kesusahan anak Anda, fokuskan kembali perhatian mereka pada kemenangan dan kesenangan terbaru mereka. Hal itu membuat mereka bisa menghargai gambaran yang lebih besar dan lebih cerah.
Optimisme adalah faktor kunci kesuksesan. Anak yang optimis memandang tantangan dan hambatan sebagai hal yang sifatnya sementara dan bisa diatasi sehingga mereka lebih mungkin berhasil.Anda juga harus lebih memperhatikan perilaku Anda sendiri.
Apakah Anda menggambarkan situasi dengan cara negatif atau positif? Apakah teman-teman Anda mengatakan bahwa Anda adalah orang dentan “setengah gelas penuh” atau “setengah gelas kosong?”.
Jika Anda melihat bahwa anda miring ke sisi yang setengah kosong, anda perlu ingat bahwa perubahan dimulai dengan melihat ke diri sendiri terlebih dahulu.
Penulis: Nita Suci Lydiarti
Advertisement