Setangkai Mawar Putih di Atas Makam Batu Paus Fransiskus

Liputan6.com, Roma - Foto-foto makam Paus Fransiskus di Gereja Santa Maria Maggiore di Roma telah dirilis.

Dalam pemberitaan BBC yang dikutip Minggu (2/4), disebutkan bahwa setangkai mawar putih terlihat tergeletak di atas makam batu yang menyandang nama 'Franciscus' yang digunakannya selama masa kepausannya, di bawah salib yang diterangi oleh satu lampu sorot.

Mendiang Paus Fransiskus dimakamkan di gereja tersebut -salah satu dari empat basilika utama di ibu kota Italia, dan yang rutin dikunjunginya selama menjabat sebagai kardinal dan Paus- dalam sebuah upacara pribadi setelah pemakamannya di Vatikan pada hari Sabtu (26/4).

Para pelayat mengantre di luar gereja pada Minggu (27/4/2025) pagi untuk menjadi orang pertama yang memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus, yang meninggal pada usia 88 tahun pada hari Senin (21/4).

Paus Fransiskus sangat berbakti kepada Perawan Maria, dan Santa Maria Maggiore adalah gereja pertama yang didedikasikan untuknya ketika dibangun pada abad ke-4.

Basilika itu terletak di dekat Colosseum, hanya sepelemparan batu dari stasiun pusat kota Termini yang selalu ramai dan semrawut - jauh di luar batas Vatikan, tempat para paus secara tradisional dimakamkan.

Namun, tempat itu merupakan tempat yang sudah lama disukai oleh Paus asal Amerika Selatan itu.

Pendeta senior sebelumnya mengatakan kepada sebuah surat kabar Italia bahwa Paus Fransiskus mengatakan ingin dimakamkan di sana pada tahun 2022, dengan mengutip inspirasi dari Perawan Maria.

Pemakaman Paus Fransiskus dihadiri oleh kepala negara, kepala pemerintahan, dan raja dari seluruh dunia - serta ratusan ribu umat Katolik yang berbaris di jalan-jalan menuju Vatikan untuk memberikan penghormatan terakhir.

Himne dimainkan melalui pengeras suara raksasa, terkadang tenggelam oleh suara helikopter yang terbang di atas kepala, sebelum Kardinal Giovanni Battista Re yang berusia 91 tahun menyampaikan homili tentang warisan Paus.

Kardinal itu menekankan bahwa Paus Fransiskus telah berulang kali mendesak dunia untuk "membangun jembatan, bukan tembok".

Upacara pemakaman tersebut juga menjadi tempat pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Volodymyr Zelenskyy dari Ukraina, yang menurut Volodymyr Zelenskyy memiliki "potensi menjadi peristiwa bersejarah".

Donald Trump kemudian mempertanyakan kesediaan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga tahun di Ukraina, konflik yang selama masa kepausannya selalu diserukan oleh Paus Fransiskus untuk diakhiri dengan perdamaian.

Setelah upacara pemakaman umum, peti jenazah Paus Fransiskus dibawa melalui Roma dalam prosesi yang lambat.

Pihak berwenang mengatakan 140.000 orang berbaris di jalan, bertepuk tangan dan melambaikan tangan saat mobil jenazah - mobil kepausan putih yang telah dialihfungsikan - menyeberangi Sungai Tiber dan melewati beberapa tempat wisata paling terkenal di Roma: Colosseum, Forum, dan monumen nasional Altare della Patria di Piazza Venezia.

Setelah masa berkabung, perhatian akan segera beralih ke pemilihan Paus berikutnya.

Tanggalnya belum ditetapkan tetapi diperkirakan akan dimulai paling cepat pada tanggal 5 atau 6 Mei, dengan 135 kardinal akan hadir, menjadikannya konklaf terbesar dalam sejarah modern.