Laris Manis, Indent Ford EcoSport Hingga 4 Bulan

FMI sebenarnya hanya memiliki kemampuan kapasitas sekira 600 pemesanan per bulan.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 04 Jul 2014, 09:29 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2014, 09:29 WIB
[OTO-News] Indent All-New Ford EcoSport Tembus 1.600 Unit
Untuk memesan All-New Ford EcoSport, Ford mematok biaya tanda jadi kepada konsumen sebesar Rp 5 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Tingginya angka permintaan Ford EcoSport tak pelak membuat para konsumen harus menunggu lama. Bahkan, untuk mengendarai mobil Sport Utility Vehicle (SUV) itu, mereka mesti bersabar hingga empat bulan.

"Memang, sejak pertama kali diperkenalkan, kami telah mendapat antusias yang luar biasa. Sebelum diluncurkan permintaan bahkan mendekati 1.800 unit," ujar Managing Director PT Ford Motor Indonesia (FMI) Bagus Susanto seusai meresmikan tiga diler baru Ford, yang ditulis Jumat (4/7/2014).

Lebih jauh Bagus mengungkapkan, kalau FMI sebenarnya hanya memiliki kemampuan kapasitas sekira 600 pemesanan per bulan.

"Sebetulnya kami cukup senang. Demand yang begitu tunggi menunjukkan respon baik dari pasar. Di bulan ke depan kami akan tingkatkan," imbuh dia.

President Director PT Kreasi Auto Kencana, Andee Y. Yoestong mengaku, cukup kesulitan memenuhi permintaan tinggi terhadap EcoSport. Pria yang memiliki 12 diler resmi Ford itu mengatakan kalau banyak konsumen harus menunggu selama tiga hingga empat bulan.

"Semua pesanan kami bisa tutup pada Desember. Saya dengar-dengar (FMI) mau kirim banyak dalam waktu dekat," ujar Andee.

Agresif Tatap Persaingan

Sementara itu, FMI terus memperkuat posisinya di pasar dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pabrikan asal Amerika Serikat (AS) itu pun kembali meresmikan diler resmi baru.

Tak tanggung-tanggung, perusahaan membuka tiga diler sekaligus yang berada di Kelapa Gading, Jakarta, Bogor dan Yogyakarta.

Sejauh ini, Ford telah memiliki 45 diler di seluruh nusantara. Dalam waktu dekat, mereka akan membuka diler baru di kawasan BSD Tangerang, MT Haryono, Bintaro serta Depok. Tak luput, perusahaan juga melakukan penetrasi di Bandung, Pontianak, Palembang hingga Aceh.

"Kami berhasil menjadi menepati urutan kesembilan dan kalau non-Jepang, kami nomor satu," tutup Bagus. (Gst/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya