Terkuak, Ini Penyebab Sebenarnya Mitsubishi Xpander Terbakar di Pekanbaru

Mitsubishi Xpander yang terbakar di Jalan Imam Munandar, Pekanbaru, Riau, Minggu (30/9/2018), ternyata disebabkan adanya korsleting atau arus pendek pasca modifikasi.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 03 Okt 2018, 15:36 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2018, 15:36 WIB
Mitsubishi Xpander
Mitsubisi Xpander terbakar di Riau. (ist)

 

Liputan6.com, Pekanbaru - Mitsubishi Xpander yang terbakar di Jalan Imam Munandar, Pekanbaru, Riau, Minggu (30/9/2018), ternyata disebabkan adanya korsleting atau arus pendek pasca modifikasi.

Hal ini pun dibenarkan langsung Deputy Group Head of Planning & Communication PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Intan Vidiasari setelah tim investigasi Mitsubishi melakukan penyelidikan.

"Ternyata memang ada modifikasi tertentu. Tapi ada kabel yang tidak standar menempel di aki," jelas Intan saat ditemui di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Intan menyatakan, konsumen pemilik mobil dengan pelat nomor BM 9257 XY juga telah mengakui bahwa dirinya telah melakukan modifikasi. 

Namun, dirinya tak mengetahui adanya kesalahan dalam pemasangan sehingga sesuai standar Mitsubishi sehingga jadi berbahaya.

Tak dapat dipungkiri, Mitsubishi Xpander yang terbakar itu tergolong cukup baru, lantaran baru menempuh jarak sekitar 1.000 km atau satu kali service.

Atas kejadian ini, Intan mengimbau kepada dealer Mitsubishi di seluruh Indonesia agar lebih memperhatikan konsumen lebih baik lagi. Khususnya perihal modifikasi yang berhubungan dengan kelistrikan karena sangat beresiko.

Adapun mobil Mitsubishi Xpander yang hangus terbakar tersebut kini sudah dalam proses asuransi. Sementara itu, Mitsubishi sendiri mencoba memberikan unit pinjaman selama proses asuransi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Masalah Terbesar Mitsubishi Xpander Saat Ini

Mitsubishi Xpander, mobil yang baru lahir tahun lalu telah dinobatkan sebagai mobil terbaik pilihan wartawan otomotif di Indonesia.

LMPV ini mengalahkan puluhan mobil baru lain yang meluncur periode Agustus 2017 sampai Juli 2018 dan lawannya telah memiliki nama besar di Indonesia, seperti Suzuki Ertiga dan Toyota Rush.

Mitsubishi Xpander juga mengalahkan duo mobil China yang kehadiran tak bisa dipandang sebelah mata yaitu Wuling Cortez dan DSFK Glory 580.

 

 

 

Namun di balik kesuksesan Mitsubishi Xpander, mobil yang diproduksi di Cikarang, Jawa Barat itu memiliki masalah besar. Kira-kira masalah apa yang terjadi pada Mitsubishi Xpander?

Masalah itu adalah soal pemesanan atau inden. Hingga saat ini konsumen yang menginginkan Xpander masih membeludak dan bahkan waktu tunggunya beberapa waktu lalu bisa mencapai 3-4 bulan.

Menurut Bambang Kristiawan, Head of PR & CSR Dept PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) untuk mengatasi hal itu per Juli 2018, Mitsubishi sudah meningkatkan produksi menjadi 10 ribu unit per bulan.

“Sebelumnya bisa mencapai 3 sampai 4 bulan, bahkan lebih. Tapi inden saat ini hanya mencapai satu bulan maksimal dua bulan. Ini tergantung warna dan varian,” jelas Bambang saat ditemui akhir pekan.

Bambang juga menyatakan, dengan menggenjot produksi Xpander, maka inden satu bulan terhitung hal normal.

Dia juga menyatakan, mempercepat inden adalah strategi yang sedang serius dilakukan Mitsubishi untuk memenuhi konsumen agar Mitsubishi Xpander dapat segera mungkin dinikmati masyarakat.

“Masalah terbesar kami adalah inden, dan ini kami terus menerus atasi. Kami juga akan menambah line production,”tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya