Kawasaki W175 Cafe Resmi Hadir, Harganya Beda Rp 1 Juta

Kawasaki W175 Cafe resmi diperkenalkan PT. Kawasaki Motor Indonesia di Kemang, Jakarta Selatan. Varian terbaru dari keluarga W Series ini mengusung konsep cafe style.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 14 Jan 2019, 14:39 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2019, 14:39 WIB
Kasawaki W175 Cafe
Kawasaki W175 Cafe resmi diperkenalkan PT. Kawasaki Motor Indonesia di Kemang, Jakarta Selatan.

Liputan6.com, Jakarta Kawasaki W175 Cafe resmi diperkenalkan PT. Kawasaki Motor Indonesia di Kemang, Jakarta Selatan. Varian terbaru dari keluarga W Series ini mengusung konsep cafe style.

Konsepnya Kawasaki W175 Cafe mengikuti aliran modifikasi yang populer pada tahun 60-an. Kawasaki memberikan beberapa aksesori tambahan, yakni meter visor, CAFE seat, short-style rear fender, dan chrome muffler guard.

Masih mengusung dapur pacu yang sama, varian terbaru Kawasaki ini menggunakan mesin 1-silinder SOHC 177 cc berpendingin udara. Sayangnya, dapur pacu bertenaga 12,8 Tk dan torsi maksimum 13,2 Nm tersebut masih disokong dengan karburator.

Kawasaki W175 memanfaatkan karburator Mikuni VM24 yang berkontribusi dalam pencapaian torsi rendah dan sedang sehingga lebih hemat bahan bakar.  “Untuk customer yang menyukai tipe cafe racer tidak perlu memodifikasi motornya karena telah disediakan oleh kami,” kata Michael C. Tanadhi, selaku Head Sales & Promotion PT. Kawasaki Motor Indonesia, Senin 14 Januari 2019.

Terkait harga, Kawasaki W175 Cafe dibandrol dengan harga Rp 32,6 juta on the road Jakarta. Harga tersebut lebih mahal Rp 1 jutaan dibandingkan model sebelumnya. "Jadi memang enggak ada perubahan secara signifikan karena Kawasaki ingin konsumen tetap bisa melakukan modifikasi sesuai keinginan, termasuk setang," ujar Supervisor Marketing Division KMI, Sucipto Wiyono.

Kawasaki W175 Cafe
Kawasaki W175 Cafe resmi diperkenalkan PT. Kawasaki Motor Indonesia di Kemang, Jakarta Selatan. (Dian Tami/Liputan6.com)

Bergaya Klasik, Ini Fitur-Fitur yang Seharusnya Ada di Kawasaki W175

Kawasaki sukses mewujudkan hasrat bagi yang ingin mengendarai motor bergaya retro dengan Kawasaki W175. Tanpa harus melalui proses modifikasi maupun membayar dengan banderol selangit, konsumen sudah dapat menikmatinya.

Cukup siapkan Rp 30 jutaan, instan dapat motor bermesin 177 cc, SOHC dengan tampilan bak motor zaman perang dunia ke-2. Tapi bukan tanpa cela, karena tak cuma penampilannya yang retro. Fitur pada W175 juga banyak yang 'jadul'. Berikut fitur yang seharusnya diadopsi W175.

Pertama kick starter. Ya, W175 cuma mengandalkan starter elektrik untuk menyalakan mesin. Bukan masalah karena sejumlah skutik modern juga menanggalkan kick starter. Yang jadi pertimbangan, karena masih pakai karburator. Biasanya agak susah saat menghidupkan motor ketika masih dingin atau lama tidak dihidupkan. Solusinya harus menarik tuas choke sambil tekan starter elektrik. Lagi, bukan masalah, hanya sedikit merepotkan.

Sedang mesin dipasok bahan bakarnya oleh karburator. Peranti yang  dinilai mewakili kesan retro di sektor mekanis. Pihak Kawasaki Motor Indonesia (KMI) juga pernah mengatakan, karburator tidak dipermasalahkan oleh konsumen. Namun kalau dibutuhkan, KMI siap memasang injektor elektronik pada W175.

Sedikit membahas soal peranti ini, sejatinya karburator memang masih mengandalkan mekanisme yang sangat konvensional untuk menyuntikkan bahan bakar ke silinder. Semua ubahan untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dilakukan secara manual dengan menyetel karbu maupun mengganti satu persatu komponennya. Hal ini bisa dipermudah dengan sistem injeksi yang terdiri atas sensor-sensor untuk diubah ke data digital dalam ECU. ECU akan mengambil tindakan menyesuaikan settingan injektor. 

Selanjutnya

Kawasaki W175 (Arief A/Liputan6.com)
Kawasaki W175 (Arief A/Liputan6.com)

Fitur lain yang harusnya dijumpai pada W175, panel instrumen lebih lengkap. Saat ini hanya ada penunjuk kecepatan dengan trip dan odometer di dalamnya. Tanpa ada indikator bahan bakar, tachometer, dan posisi gear. Mau maksimal bergaya klasik boleh saja, tapi indikator bahan bakar sebaiknya disertakan. Kawasaki Binter Merzy (KZ200) saja punya tachometer dan indikator bbm.

Fitur dasar lain yang hilang dari W175, standar tengah. Ya, jangan kaget kalau melihat W175 di jalanan tak punya standar tengah. Bukan dicopot, melainkan memang tidak diberikan. Dari segi fungsi, standar tengah penting. Misalnya saat motor harus diparkir di permukaan jalan miring, menurun atau menanjak.

Sementara fitur modern bisa lebih ditingkatkan. Tak salah kalau lampu memakai teknolgi LED yang irit daya. Orang tidak menjustifikasi aura retronya hilang ketika memakai lampu LED. Toh rumah lampu masih bulat dan klasik. Hanya penerangan lebih sempurna dengan LED.

Kawasaki W175 sendiri sudah bisa memberikan rasa retro bagi pengguna, baik dari tampilan dan rasa berkendaranya. Motor yang masih saudara dengan Estrella dan adik bontot dari W800 dan W250 ini, langsung jadi perhatian banyak orang saat pertama kali diluncurkan. Bahkan menjadi model ketiga terlaris KMI setelah Ninja 250 dan KLX 150.

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya