Setelah Gesits, ITS Bakal Kembangkan Kendaraan Listrik Baru Lagi?

Sepeda motor listrik dengan merek Gesits, awalnya merupakan produk hasil pengembangan dari mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

oleh Arief Aszhari diperbarui 08 Mar 2023, 06:06 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2023, 06:06 WIB
Motor Gesits
Motor Gesits terlihat di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/11). Motor Gesits ini akan diproduksi massal di pabrik perakitan yang berada di kawasan industri Wijaya Karya di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sepeda motor listrik dengan merek Gesits, awalnya merupakan produk hasil pengembangan dari mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kemudian, diambil oleh industri, dengan Garasindo dan saat ini dipegang oleh PT Wika Industri manufaktur, sebagai pabrikan yang memproduksi roda dua ramah lingkungan milik Indonesia tersebut.

Menyusul kesuksesan Gesits yang berhasil menembus industri, dan telah diproduksi lokal, apakah ITS akan mengembankan kendaraan listrik lainnya?

Dijelaskan Ketua IKA ITS Jakarta Raya, Wiluyo Kusdwiharto, ITS sekarang banyak melakukan riset, dan memang sudah dilakukan sejak lama, dimulai dengan mobil listrik dan motor listrik yang saat ini sudah diproduksi massal.

"Bahkan, 10 unit bus dipakai G20, ada juga motor trail listrik 30 unit yang dikirim ke pegunungan, dan ini kita kembangkan tersebut," jelas Wiluyo, saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/2023).

Wiluyo mengungkap, di ITS memang ada sentra riset untuk energi terbarukan. Sementara itu, untuk pilot project, yaitu Gesits memang sudah diproduksi massal, dan untuk kendaraan lainnya sedang menunggu untuk bisa menembus manufaktur.

"Sekarang memang masih melakukan riset terus, karena berkaitan dengan regulasi. Ada aturan yang memang harus dipenuhi dulu," tegasnya.

Produksi Baterai di Indonesia

Sepeda motor listrik Gesits yang dibeli pemerintah provinsi Aceh. (Dok. Gesits)
Sepeda motor listrik Gesits yang dibeli pemerintah provinsi Aceh. (Dok. Gesits)

Sementara itu, terkait potensi Indonesia bisa produksi sendiri baterai untuk kendaraan listrik memang sangat terbuka lebar. Pasalnya, untuk nikel sendiri, Indonesia merupakan salah satu penghasil terbesar di dunia.

"Potensi Indonesia sangat besar sekali. Kita adalah produksi nikel terbesar kedua di dunia, sebagai bahan baku baterai ke depan akan dibutuhkan banyak orang. Dalam hal ini, Indonesia bisa menjadi pelopor dalam kendaraan listrik," pungkasnya.

Infografis Motor Listrik

Infografis Motor Listrik
motor listrik lebih murah dalam perawatan, tapi tidak untuk baterai (liputan6.com/abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya