Ahok: Kalau Mau Daftar Cagub, Enggak Usah Norak Pakai Iringan

Ahok mengatakan, yang paling penting saat pendaftaran adalah para ketua umum partai pendukung mendampinginya ke KPU DKI Jakarta.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 15 Sep 2016, 10:21 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2016, 10:21 WIB
20160725-Sidang-Jakarta-Ahok-IA
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama usai jalani sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (25/7). Sidang kasus suap proyek reklamasi untuk berkas terdakwa mantan Dirut PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta pada tim suksesnya agar pada saat pendaftaran calon gubernur tidak menggunakan iring-iringan. Menurutnya, hal ini akan membuat macet jalanan Jakarta.

"Yang penting daftar enggak usah ramai-ramai, saya udah bilang saya enggak mau ada iring-iringan, bikin macet karena hari kerja," ucap Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (15/9/2016).

Ahok mengatakan, yang paling penting saat pendaftaran calon gubernur, para ketua umum partai pendukung mendampinginya ke KPU DKI Jakarta. Menurutnya, relawan tak perlu ikut mengantar.

"Saya cuma minta, tolong kalau mau mendaftar enggak usah norak-norak deh. Enggak usah bikin baris-berbaris, macet Jakarta ini. Bayangin aja mesti jalan kaki begitu panjang macet. Kalau bisa enggak usah," lanjut Ahok.

Meski mendekati waktu pendaftaran, hingga kini Ahok masih bungkam mengenai kepastian siapa cawagub yang akan mendampinginya. Ahok juga tak tahu apakah PDIP juga memberikan dukungan padanya atau tidak.

"Kan tiga partai ini. Kalau PDIP ikut kan empat partai, kalau ikut. Kalau enggak ya tiga. Sejauh ini saya sama PDIP baik-baik saja. Kayaknya cuaca tidak mendung," kata Ahok.

Rabu, 21 September 2016 adalah hari pertama pendaftaran bagi para calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Pendaftaran dibuka hingga 23 September 2016.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya