Apa Bedanya Baju Kotak-Kotak Milik Ahok dan Jokowi?

Saat ini pasangan Ahok-Djarot menggunakan baju kotak-kotak untuk indentitas saat kampanye.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Nov 2016, 17:53 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2016, 17:53 WIB
Ahok-Djarot sebelum pengundian nomor peserta pilkada DKI Jakarta
Ahok-Djarot sebelum pengundian nomor peserta Pilkada DKI Jakarta 2017 (Liputan6.com/ Delvira Chaerani Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat memilih kemeja kotak-kotak warna merah dan hitam untuk kampanye.

Juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot Nevi Ervina menjelaskan, ide baju kotak-kotak itu berasal dari Ahok.

"Idenya dari Pak Ahok sendiri karena beliau ingin menyampaikan bahwa baju kotak-kotak itu identik dengan para pekerja. Jadi jika bekerja bersama-sama, apa pun yang kita lakukan bisa kita raih," kata Nevi Ervina seperti dikutip dari Antara, Rabu (9/11/2016).

Ia juga menegaskan pakaian tersebut berbeda dengan baju kotak-kotak yang dikenakan Joko Widodo dan Ahok saat Pemilihan Gubernur 2012.

"Saat bersama Pak Jokowi kotak-kotaknya lebih kecil dan lebih berwarna. Saat ini baju kotak-kotak Pak Ahok ukuran kotaknya lebih besar," kata dia.

Nevi menjelaskan, warna merah pada baju kampanye adalah simbol pemimpin yang berani. Sementara warga hitam menunjukkan kesiapan untuk turun ke lapangan menjalankan program pembangunan.

 

Ahok dan Jokowi dalam kemeja kotak-kotak yang sama beberapa waktu yang lalu. Sumber : jakartakita.com

"Warna merah menandakan berani, hitam itu menandakan merakyat atau membumi seperti tanah, siap berkotor-kotor, paham membangun dan bersilaturahmi ke dalam masyarakat," kata dia.

Nevi menjelaskan, Ahok mengizinkan kemeja tersebut dijual oleh relawan kepada para pendukung. Syaratnya, tidak dijual dengan harga mahal.

"Pak Ahok memang tidak jualan, tapi beberapa relawan memfasilitasi untuk itu, misalnya TemanAhok," kata Nevi.

Kemeja kotak-kotak yang dijual Teman Ahok, menurut Nevi, harganya Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu tergantung ukuran.

"Pak Ahok bilang bajunya jangan mahal-mahal karena mau dipakai sama-sama. Jangan ambil untung besar, yang penting ada untung sedikit yang bisa dipakai untuk operasional," kata dia.

Tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta antara lain menampilkan identitas mereka selama kampanye melalui pakaian.

Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni sering mengenakan kaus berkerah dengan nama Tacticool. Sementara pasanganAnies Baswedan dan Sandiaga Uno biasa mengenakan kemeja putih.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya