Ketua Timses Jokowi: Daripada Nyolong Lebih Baik Ngojek

Ketua Timses Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, mengomentari pernyataan Prabowo Subianto soal lulusan SMA yang menjadi tukang ojek.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 27 Nov 2018, 19:25 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2018, 19:25 WIB
Inasgoc Luncurkan Album Asian Games 2018
Ketua Umum Inasgoc, Erick Thohir saat jumpa pers peluncuran album Asian Games 2018 di Stadion Akuatik, Jakarta, Jumat (13/7). Terdapat 13 judul lagu yang terkumpul dalam album Asian Games 2018. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Erick Thohir keberatan bila stigma pekerjaan seperti tukang ojek dianggap rendahan.

"Yang namanya pahlawan itu bukan hanya yang terkenal saja. Coba kalau di rumah kita enggak ada pembantu, susah enggak? Di sekitar kita enggak ada pasukan oranye susah enggak?" Erick berucap di Koffee Konco, Jakarta Selatan, Selasa (27/11/2018).

Menurutnya, semua jenis pekerjaan adalah bagus asalkan halal. Ia yakin, pekerjaan apapun pasti membawa manfaat bagi masyarakat di sekitarnya.

Ia mencontohkan, dengan adanya sistem digital, ojek pun telah membantu kehidupan sehari-hari masyarakat. Waktu, biaya, dan bensin dinilainya tidak banyak terbuang.

"Jadi saya percaya semua pekerjaan itu bagus. Termasuk ojek. Bagus. Daripada nyolong, daripada nganggur," ujar Erick.

Sebelumnya, pidato Calon Presiden Prabowo Subianto menjadi polemik. Gara-garanya ia menyayangkan lulusan SMA dan sarjana yang menjai tukang ojek. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pembelaan Timses

Terkait hal ini, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso, angkat bicara. Menurut dia, apa memang itu profesi yang di diharapkan pemuda Indonesia?

"Jangan gitu. Emangnya ojol (ojek online) profesi bagus? Saya tidak memimpikan bahwa pemuda-pemuda kita (menjadi ojol). Enggak memimpikan. Saya lebih ingin pemuda-pemuda kita itu jadi dokter, insinyur," ucap Djoko di Jakarta, Jumat 23 November 2018.

Dia menuturkan, para ojol tersebut, hanya bagian dari kapitalisme. Yang didominasi dan memerintah mereka.

"Mereka hanya bagian dari kapitalisme. Yang punya itu satu dan semaunya dia merintah-merintah," ungkap Djoko.

Dia pun menegaskan, apa yang disampaikan Prabowo juga sifatnya bercanda dan itu hal biasa.

"Kalau mengenai kata-kata, biasalah, namanya gurau. Dia biasa di tentara," jelas Djoko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya