Ma'ruf Amin: Sekarang Kita Diterpa Banjir Hoaks dan Fitnah

Ma'ruf Amib memberi contoh, bagaimana hoaks menimpa pasangannya di Pilpres 2019, capres Joko Widodo atau Jokowi.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 11 Apr 2019, 09:25 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2019, 09:25 WIB
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dalam acara Gebyar Sholawat di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur. (Putu Merta Surya Putra)
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dalam acara Gebyar Sholawat di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur. (Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Lamongan - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin menghadiri Gebyar Sholawat yang diadakan di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur pada Rabu malam 10 April 2019. Kegiatan itu dihadiri belasan ribu massa dan KH Ali Shodiqin atau yang biasa disapa Gus Ali Gondrong dengan grup Mafia Sholawat.

"Sekarang kita sedang menghadapi banjir ideologi, banjir hoaks, dan fitnah," ucap Ma'ruf di lokasi.

Dia menuturkan, salah satu jalan untuk menghadapi banjir hoaks adalah dengan bersama Nadhatul Ulama (NU). Dia memandang, organisasi Islam besar ini layaknya perahu Nabi Nuh, yang membawa keselamatan bagi semua pihak.

"Maka yang selamat, yang menaiki perahu NU," kata Ma'ruf.

Ma'ruf memberi contoh, bagaimana hoaks menimpa pasangannya di Pilpres 2019, capres Joko Widodo atau Jokowi. Dari hoaks yang beredar, Jokowi disebut akan menghapus Kementerian Agama, bahkan pelarangan azan bila menang Pilpres 2019.

"Sekarang Presiden kita siapa? Kementerian Agama dibubarkan tidak? Berarti yang ngomong itu bohong," tuturnya.

Karenanya, masih kata dia, siapapun yang menyerang dengan hoaks, maka NU berada di barisan depan. "Siapa saja yang melakukan hoaks akan berhadapan dengan santri-santri Nahdlatul Ulama," pungkas Ma'ruf.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Indonesia Tak Akan Menangis

Ma'ruf Amin
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyampaikan pendapatnya saat debat cawapres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, Gus Ali Gondrong mengatakan, ibu pertiwi beberapa waktu puluhan tahun lalu menangis karena kekayaan seperti minyak di Blok Rokan masih dikuasai asing.

"Namun, di tahun 2015 Allah menghadirkan pria kurus kerempeng menjadi Presiden. Pak Jokowi berhasil merebut kembali. Di akhir tahun 2018 Freeport berhasil 51 persen lebih. Berhenti air mata ibu pertiwi," kata Gus Ali Gondrong di acara Gebyar Sholawat.

Dia menyebut, sekarang ini Jokowi menggandeng ulama yakni Ma'ruf Amin. Dia berharap, dengan hadirnya pasangan ulama dan umara ini, semakin membuat ibu pertiwi tak menangis lagi.

"Semoga ibu pertiwi tak nangis lagi," tukasnya.

Ma'ruf Amin menambahkan, selawat di Gebyar Sholawat memiliki semangat kebangsaan dan nasionalisme. 

Sementara salah satu tokoh masyarakat Lamongan, Sholahuddin, mengatakan, Lamongan semuanya pilihannya satu. "Insyaallah Lamongan nomor satu. Kita berdoa untuk mengantarkan kiai kita. Insyaallah nomor 01 menang mutlak," pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya