Ganja Sintetis Bikin Warga AS Terkapar di Jalan

oleh Johan Fatzry, diperbarui 06 Agu 2015, 16:00 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2015 16:00 WIB
20150806-Pemakai-Ganja-AS
Seorang pria tertidur usai menghisap ganja sintetis di pinggir jalan East Harlem, New York (5/8/2015). Ganja sintetis memiliki efek yang buruk bagi penggunanya karena merupakan senyawa kimia yang berbahaya. (AFP PHOTO/SPENCER PLATT)
Foto 1 dari 6
20150806-Pemakai-Ganja-AS
Seorang pria tertidur usai menghisap ganja sintetis di pinggir jalan East Harlem, New York (5/8/2015). Ganja sintetis memiliki efek yang buruk bagi penggunanya karena merupakan senyawa kimia yang berbahaya. (AFP PHOTO/SPENCER PLATT)
Foto 2 dari 6
20150806-Pemakai-Ganja-AS
Seorang pria tertidur usai mengisap ganja sintetis atau dikenal dengan K2 di pinggir jalan East Harlem, New York (5/8/2015). Warga AS terutama remajanya tengah kecanduan oleh ganja sintetis atau yang disebut 'Spice'. (AFP PHOTO/SPENCER PLATT)
Foto 3 dari 6
20150806-Pemakai-Ganja-AS
Seorang pria saat menghisap ganja sintetis di pinggir jalan East Harlem, New York (5/8/2015). Menurut departemen kesehatan New York, Sekitar 120 orang masuk rumah sakit setelah mengisap zat psikoaktif tersebut. (AFP PHOTO/SPENCER PLATT)
Foto 4 dari 6
20150806-Pemakai-Ganja-AS
Seorang pria tertidur usai menghisap ganja Sintetis di pinggir jalan East Harlem, New York (5/8/2015). Ganja sintetis memiliki efek yang buruk bagi penggunanya karena merupakan senyawa kimia yang berbahaya. (AFP PHOTO/SPENCER PLATT)
Foto 5 dari 6
20150806-Pemakai-Ganja-AS
Seorang pria menyiapkan ganja sintetis untuk dihisap di pinggir jalan East Harlem, New York (5/8/2015). Ganja sintetis merupakan zat psikoaktif yang dirancang untuk meniru atau menghasilkan efek yang mirip dengan ganja. (AFP PHOTO/SPENCER PLATT)
Foto 6 dari 6
20150806-Pemakai-Ganja-AS
Petugas polisi berdebat dengan para pecandu ganja sintetis saat hendak ditertibkan pinggir jalan East Harlem, New York (5/8/2015). Pada 2012 Amerika Serikat melarang pembuatan K2 atau ganja sintetis. (AFP PHOTO/SPENCER PLATT)