Liputan6.com, Jakarta - Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Patrick Kluivert bakal melakoni debut menangani timnas Indonesia pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025) pukul 16.10 WIB.
Sejak ditunjuk sebagai nakhoda anyar Garuda menggantikan Shin Tae-yong pada 8 Januari, yang berlanjut pada perkenalan resmi empat hari berselang, Kluivert akhirnya berkesempatan membungkam pihak yang meragukan. Caranya tentu dengan mempersembahkan kemenangan.
Advertisement
Baca Juga
Tambahan angka tersebut akan sangat berarti dalam perjuangan timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia untuk kali pertama sejak merdeka, setelah berpartisipasi atas nama Hindia Belanda pada edisi 1938.
Advertisement
Saat ini Indonesia menempati peringka tiga klasemen sementara Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan raihan enam poin. Jay Idzes dan kawan-kawan tertinggal satu nilai di belakang Australia, sementara Jepang mantap menguasai urutan teratas berkat raihan 16 angka.
Namun, posisi Indonesia juga tidak sepenuhnya aman. Tim Garuda hanya unggul selisih gol atas Arab Saudi, Bahrain, dan China.
Hanya penghuni dua posisi teratas yang lolos ke turnamen utama di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko tahun depan. Sementara penghuni peringkat 3-4 masih mendapat kesempatan dan berjuang pada putaran penyisihan selanjutnya.
Pesimisme Awali Penunjukan Patrick Kluivert
Nada sumbang mengiringi terpilihnya Kluivert sebagai arsitek timnas. Minimnya pengalaman bekerja di sisi lapangan, serta tidak adanya prestasi berarti, jadi alasan munculnya keraguan dari publik. Terlebih dia menggantikan Shin Tae-yong yang sudah menciptakan berbagai sejarah bagi Garuda.
Namun, pesimisme tersebut memudar setelah Kluivert tampil di perkenalan resmi. Pada kesempatan ini, dia menunjukkan kepiawaian untuk menarik hati masyarakat Indonesia.
Kluivert dengan jelas menjawab pertanyaan pers yang mencakup berbagai topik. Mulai peran pemain lokal, calon naturalisasi selanjutnya, sistem permainan yang akan diterapkan di timnas, serta rencana besar membangun sepak bola Indonesia.
Tidak kalah penting, Kluivert berkali-kali menekankan bersikap positif. Dia tidak mau terganggu dengan isu-isu miring yang justru bakal mengganggu saat menjalankan pekerjaan.
Sosok berusia 48 tahun itu juga tidak berleha-leha dan langsung bekerja. Usai melalui serangkaian kegiatan pada kunjungan pertama, dia menyambangi berbagai stadion untuk memantau pemain Indonesia yang berkompetisi di BRI Liga 1 pada lawatan selanjutnya di akhir Februari.
Kehadiran nama-nama seperti Denny Landzaat, Alex Pastoor, Gerald Vanenburg, hingga Sjoerd Woudenberg dalam jajaran staf kepelatihan membuat optimisme terhadap pengaruh tim pelatih baru tumbuh hingga kini berkobar. Terlebih selanjutnya tiba Jordi Cruyff menjadi penasihat teknis.
Skuad Timnas Indonesia Pilihan Patrick Kluivert
Kluivert mengumumkan skuad pertama timnas Indonesia di bawah komandonya pada 9 Maret. Semula dia merekrut 27 nama, yang kemudian ditambah tiga menyusul selesainya proses naturalisasi Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy.
Namun, skuad berkurang setelah Egy Maulana Vikri mundur akibat cedera. Sementara Justin Hubner dan Ragnar Oratmangoen tidak bisa melawan Australia akibat sanksi disiplin.
Trio naturalisasi anyar berpotensi melakoni debut. Begitu pula Ole Romeny yang menjalani proses pergantian kewarganegaraan terlebih dahulu. Satu-satunya kejutan dalam skuad adalah hadirnya Septian Bagaskara, striker Dewa United berusia 27 tahun.
Septian adalah pemain lokal tersubur kedua di BRI Liga 1 musim ini. Dia sudah merobek gawang lawan tujuh kali, hanya kalah dari rekan setim Egy (11 gol).
Daftar Skuad Timnas Indonesia
Kiper: Maarten Paes (Dallas), Nadeo Argawinata (Borneo), Ernando Ari (Persebaya), Emil Audero (Palermo)
Belakang: Calvin Verdonk (NEC Nijmegen), Shayne Pattynama (KAS Eupen), Nathan Tjoe-A-On (Swansea City), Pratama Arhan (Bangkok United), Sandy Walsh (Yokohama F. Marinos), Eliano Reinjders (PEC Zwolle), Kevin Diks (FC Copenhagen), Rizky Ridho (Persija), Jay Idzes (Venezia), Justin Hubner (Wolverhampton Wanderers U-21), Mees Hilgers (FC Twente), Muhammad Ferarri (Persija), Jordi Amat (Johor Darul Ta'zim), Dean James (Go Ahead Eagles)
Tengah: Egy Maulana (Dewa United), Marselino Ferdinan (Oxford United), Ricky Kambuaya (Dewa United), Ivar Jenner (Jong FC Utrecht), Thom Haye (Almere City), Joey Pelupessy (Lommel)
Depan: Ole Romeny (Oxford United), Ramadhan Sananta (Persis), Hokky Caraka (PSS), Rafael Struick (Brisbane Roar), Ragnar Oratmangoen (FCV Dender), Septian Bagaskara (Dewa United)
Dengan komposisi skuad yang ada, kecil kemungkinan Kluivert bakal melakukan perombakan besar pada tim utama. Apalagi waktu persiapan sangat minim. Pemain timnas baru berkumpul penuh pada Selasa (18/3/2025) malam waktu setempat. Artinya, hanya hari ini seluruh anggota tim berlatih bersama-sama. Dari nama baru yang ada, hanya Romeny yang memiliki peluang realistis untuk langsung masuk tim utama.
"Kami mencoba yang terbaik. Tidak mudah. Seperti yang dibilang Jay Idzes, coach Shin Tae-yong sudah ada di sini selama 5 tahun, kinerjanya sangat bagus, saya menghormati dia dan Timnas Indonesia," papar Kluivert dalam konferensi pers jelang laga, Rabu (19/3/2025).
"Para pemain datangnya (tiba di Australia) agak terlambat. Namun itu bukan alasan. Para pemain Australia juga banyak yang telat (menyusul) lantaran harus terbang dari Eropa. Yang jelas kami siap, itu yang terpenting."
"Soal ekspektasi, tentu akan selalu ada ekspektasi (dari publik terhadap Timnas Indonesia). Kami melakukan yang terbaik untuk mewujudkan harapan tersebut," tandasnya.
Kluivert juga memastikan anak-anak asuhnya sudah siap menantang Australia. Dia menyadari bahwa ada beberapa tantangan yang bakal dihadapi skuad, dengan sebagian pemain masih jet lag, sementara sebagian lain sedang menjalankan ibadah puasa.
Walau demikian, Kluivert menilai kondisi-kondisi tersebut bukan penghalang bagi skuad Garuda untuk coba menampilkan yang terbaik.
"Semua hal yang Anda bilang benar (pemain masih ada yang jet lag, beberapa sedang puasa di bulan Ramadan), tetapi itu tentu saja tak bisa jadi alasan," ujar Kluivert lagi.
"Tantangan kami adalah untuk menyelesaikan (pertandingan) dan kami siap (menghadapi itu). Semua situasi yang tadi Anda bilang, itu benar, tapi saya rasa tim kami siap. Mereka tahu bagaimana ekspektasi untuk laga besok. Jadi kita siap untuk laga besok," tandasnya.
Advertisement
Deputi Patrick Kluivert di Timnas Indonesia
Kluivert bakal dibantu tiga deputi utama dalam menyusun strategi permainan terbaik demi meraih kemenangan, yakni Landzaat, Pastoor, dan Vanenburg. Setiap individu memiliki keunggulan masing-masing.
Landzaat memiliki darah Indonesia dari ibu. Kehadirannya plus pengalaman bekerja di berbagai klub diharapkan bisa membantu Kluivert beradaptasi dengan budaya Indonesia.
Sementara Pastoor dipercaya akan memainkan peran penting dalam menyusun strategi. Kemampuan dalam menganalisa permainan membuatnya dijuluki profesor. Kapasitas itu pula yang membuat Pastoor meraih berbagai kesuksesan saat dipercaya memimpin tim.
Pastoor mendapat kesempatan melatih tim utama pertama kali bersama Excelsior. Dia kemudian bekerja bagi NEC Nijmegen, Slavia Prague, AZ Alkmaar (caretaker), Sparta Rotterdam, SCR Altach, dan Almere City.
Sosok berusia 58 tahun itu tercatat membawa tiga klub yakni Excelsior (2010), Sparta Rotterdam (2016), dan Almere City (2023) promosi ke kasta tertinggi sistem kompetisi sepak bola Belanda yakni Eredivisie.
Kiprah Vanenburg tidak kalah penting. Sebelumnya anggota timnas Belanda saat juara Euro 1988 itu melatih di tim muda PSV Eindhoven, 1860 Munchen, Helmond Sport, FC Eindhoven, dan Willem II.
"Kami adalah pelatih berpengalaman. Itulah yang ingin kami berikan ke Indonesia, membangun semua orang menjadi lebih baik," kata Landzaat pada bincang Liputan6 Sport SCTV.
Timnas Indonesia Tampil Menyerang Lawan Australia?
Pada berbagai kesempatan, Kluivert menekankan pentingnya bermain sepak bola menyerang terorganisir dan menerapkan pola 4-3-3. Namun, dia tidak akan terpaku pada satu formasi saja. Sosok yang sempat menjabat berbagai posisi direktur di Barcelona dan Paris Saint-Germain itu siap membuka pintu komunikasi dengan pemain.
"Saya suka bermain sepak bola menyerang dan menarik. Saya rasa semua tahu itu. Tapi pada saat bersamaan, kita harus terorganisir," ujar Kluivert.
"Sistem 4-3-3 itu favorit saya, tapi ini tidak menyangkut itu. Saya harus menerapkannya dalam tim. Hal terpenting bagi saya adalah pemain memberi saya masukan terhadap sistem yang akan saya mainkan. Lalu melihat juga lawan, apakah mereka bermain dengan tiga striker atau dua striker. Jadi fleksibel."
"Bagi saya, bermain menyerang adalah keharusan. Saya suka menempatkan lawan dalam kesulitan dengan menerapkan tekanan tinggi di lapangan," tandas Kluivert.
Pendekatan tersebut pun masuk radar Australia. Namun, pelatih Tony Popovic enggan ambil pusing. Dia lebih memilih konsentrasi pada permainan Jackson Irvine dan kawan-kawan ketimbang memikirkan strategi lawan.
"Saya rasa lebih baik buat kami untuk fokus pada hal yang harus kita lakukan, dan tentu saja harus menghargai pada lawan. Mereka layak mendapat itu," ujar Popovic pada konferensi pers.
"Tapi kami juga ingin fokus meningkatkan permainan kami dibanding dua jendela (jeda internasional terakhir), dan saya percaya diri. Kita akan lihat (hasilnya) besok," tandas dia.
Advertisement
Usai Melawan Australia, Tantangan Timnas Indonesia Selanjutnya
Hasil laga melawan Australia akan penting karena putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tinggal menyisakan empat pertandingan. Namun, kekalahan juga tidak tidak berarti kiamat bagi timnas Indonesia.
Sebab, duel krusial lain hadir lima hari berselang. Indonesia dijadwalkan menghadapi Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Persaingan juga masih ketat mengingat seluruh rival timnas bakal saling beradu.
Untuk itu Kluivert berharap dukungan penuh suporter Garuda. "Kami datang tidak untuk membuang waktu siapa pun. Kami akan memberikan yang terbaik untuk lolos ke Piala Dunia. Itulah target jangka pendek. Kami ingin memberikan kebahagiaan kepada suporter karena berada di belakang tim dan mendukung mewujudkan itu," pesan Kluivert.
"Jika Anda melihat tim yang akan saya tangani, tim ini memiliki potensi. Saya ingin memberi nilai tambah untuk sepak bola Indonesia, dan berharap, untuk jangka pendek, lolos ke Piala Dunia. Itulah tujuannya. Maka kita harus bekerja dengan serius, karena semua orang ingin mendapat hasil positif," tandas Kluivert di Liputan6 Sport SCTV.
