Kabut Asap Tebal, F1 Singapura Terancam Gagal

oleh Johan Fatzry, diperbarui 17 Sep 2015, 19:00 WIB

Diterbitkan 17 Sep 2015 19:00 WIB

20150917-Kabut-Asap-di-Sirkuit-Formula-1-Singapura

Pandangan dari atas Sirkuit Marina Bay Street yang tertutup asap tebal, Singapura, Rabu (16/9/2015). Kabut asap yang menyelimuti sirkuit tak menyurutkan penyelenggara untuk tetap melangsungkan F1 Grand Prix Singapura. (REUTERS/Edgar Su)

Foto 1 dari 7

Pandangan dari atas Sirkuit Marina Bay Street yang tertutup asap tebal, Singapura, Rabu (16/9/2015). Kabut asap yang menyelimuti sirkuit tak menyurutkan penyelenggara untuk tetap melangsungkan F1 Grand Prix Singapura. (REUTERS/Edgar Su)

Foto 2 dari 7

Turis berjalan di sirkuit Marina Bay yang tertutup asap tebal sebelum kejuaraan F1 grand prix dimulai, Singapura, Rabu (16/9/2015). Panitia mengakhawatirkan kabut asap yang tebal berdampak pada F1 Grand Prix Minggu nanti. (REUTERS/Tim Chong)

Foto 3 dari 7

Suasana lintasan Sirkuit Marina Bay Street yang tertutup asap tebal, Singapura, Rabu (16/9/2015). National Environment Agency Singapura memperkirakan kabut asap berkurang sebelum balapan dimulai. (REUTERS/Tim Chong)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Sejumlah orang melihat saat berada di Marina Bay Sands 'langit taman observatorium dek jelang kejuaraan F1 grand prix Singapura (16/9/2015). Kejuaraan akan berlangsung pada malam hari tanggal 18 september 2015. (REUTERS/Edgar Su)

Foto 5 dari 7

Pekerja mempersiapkan tribun penonton jelang kejuaraan F1 grand prix di Singapura (16/9/2015). Kejuaraan akan berlangsung pada malam hari tanggal 18 september 2015. (REUTERS/Edgar Su)

Foto 6 dari 7

Pekerja mempersiapkan sirkuit Marina Bay untuk kejuaraan F1 grand prix Singapura (16/9/2015). Kejuaraan akan berlangsung pada malam hari tanggal 18 september 2015. (REUTERS/Tim Chong)

Foto 7 dari 7

Pandangan dari atas Sirkuit Marina Bay Street yang tertutup asap tebal, Singapura, Rabu (16/9/2015). Kabut asap yang menyelimuti sirkuit tak menyurutkan penyelenggara untuk tetap melangsungkan F1 Grand Prix Singapura. (REUTERS/Edgar Su)