Begini Derita Warga Nigeria Demi Dapatkan BBM

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 03 Des 2015, 09:18 WIB

Diterbitkan 03 Des 2015 09:18 WIB

20151201-Begini Derita Warga Nigeria Demi Dapatkan BBM

Pria Nigeria tertidur di atas jerigen saat antre mengisi bahan bakar di sebuah SPBU di Lagos, Selasa (1/12). Krisis bahan bakar yang telah melanda Nigeria dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan antrean panjang di SPBU. (AFP PHOTO/PIUS Utomi EKPEI)

Foto 1 dari 6

Pria Nigeria tertidur di atas jerigen saat antre mengisi bahan bakar di sebuah SPBU di Lagos, Selasa (1/12). Krisis bahan bakar yang telah melanda Nigeria dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan antrean panjang di SPBU. (AFP PHOTO/PIUS Utomi EKPEI)

Foto 2 dari 6

Sejumlah orang tampak antre mengisi bahan bakar di sebuah SPBU di Lagos, Nigeria, Selasa (1/12). Krisis bahan bakar yang telah melanda Nigeria dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan antrean panjang di SPBU. (AFP PHOTO/PIUS Utomi EKPEI)

Foto 3 dari 6

Warga duduk di dekat nozzle saat antre mengisi bahan bakar di sebuah SPBU di Lagos, Nigeria,Selasa (1/12). Krisis bahan bakar yang telah melanda Nigeria dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan antrean panjang di SPBU. (AFP PHOTO/PIUS Utomi EKPEI)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Deretan jerigen mengular saat warga antre mengisi bahan bakar di sebuah SPBU di Lagos, Nigeria, Selasa (1/12). Krisis bahan bakar yang telah melanda Nigeria dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan antrean panjang di SPBU. (AFP PHOTO/PIUS Utomi EKPEI)

Foto 5 dari 6

Warga Nigeria tampak menunggu saat antre mengisi bahan bakar di sebuah SPBU di Lagos, Nigeria, Selasa (1/12). Krisis bahan bakar yang telah melanda Nigeria dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan antrean panjang di SPBU. (AFP PHOTO/PIUS Utomi EKPEI)

Foto 6 dari 6

Warga Nigeria duduk di atas jerigen saat antre mengisi bahan bakar di sebuah SPBU di Lagos, Selasa (1/12). Krisis bahan bakar yang telah melanda Nigeria dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan antrean panjang di SPBU. (AFP PHOTO/PIUS Utomi EKPEI)