Ini Cerita Mengerikan Saksi Hidup Penembakan Brutal Orlando

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 15 Jun 2016, 09:29 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2016 09:29 WIB
20160614-Ini Cerita Saksi Hidup Penembakan Brutal Orlando-Florida
Angel Colon, seorang pengunjung klub gay Pulse yang menjadi korban luka penembakan Orlando di Orlando Regional Medical Center
Foto 1 dari 5
20160614-Ini Cerita Saksi Hidup Penembakan Brutal Orlando-Florida
Angel Colon, seorang pengunjung klub gay Pulse yang menjadi korban luka penembakan Orlando, ketika menceritakan pengalaman mengerikannya pada konferensi pers di Orlando Regional Medical Center, Orlando, Florida, Selasa (14/6). (Brendan Smialowski/AFP)
Foto 2 dari 5
20160614-Ini Cerita Saksi Hidup Penembakan Brutal Orlando-Florida
Ekspresi Angel Colon saat konferensi pers di Orlando Regional Medical Center, Florida, Selasa (14/6). Colon yang berada di Pulse pada saat serangan Mateen, menggambarkan mendengar tembakan dan jatuh karena ditembak kakinya. (Drew Angerer/Getty Images/AFP)
Foto 3 dari 5
20160614-Ini Cerita Saksi Hidup Penembakan Brutal Orlando-Florida
Angel Colon ketika menggelar konferensi pers di Orlando Regional Medical Center, Florida, Selasa (14/6). Colon yang merupakan pengunjung klub gay Pulse Orlando, mengaku berpura-pura mati saat penembakan brutal itu terjadi. (Drew Angerer/Getty Images/AFP)
Foto 4 dari 5
20160614-Ini Cerita Saksi Hidup Penembakan Brutal Orlando-Florida
Angel Colon menutup matanya ketika menceritakan pengalaman saat penembakan brutal Orlando, pada konferensi pers di Orlando Regional Medical Center, Florida, Selasa (14/6). Colon tertembak di bagian lengan, tangan dan pinggul. (Brendan Smialowski/AFP)
Foto 5 dari 5
20160614-Ini Cerita Saksi Hidup Penembakan Brutal Orlando-Florida
Angel Colon ketika konferensi pers di Orlando Regional Medical Center, Orlando, Florida, Selasa (14/6). Menurut Colon, Omar Mateen tampak tenang ketika menembak orang-orang di ruangan berbeda di klub gay Pulse Orlando. (Drew Angerer/Getty Images/AFP)