Mengenang Pasar Senen Lewat Foto Tempo Dulu

oleh Johan Fatzry, diperbarui 09 Apr 2017, 11:11 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2017, 12:30 WIB
20170119-Pasar-Senen-Tempo-Dulu
Pasar Snees atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Pasar Senen merupakan pasar tertua yang ada di Jakarta yang dibangun sejak 1730.
Foto 1 dari 10
20170119-Pasar-Senen-Tempo-Dulu
Pasar Snees atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Pasar Senen merupakan pasar tertua yang ada di Jakarta yang dibangun sejak tahu 1735. (travel.ayuwelirang)
Foto 2 dari 10
20170119-Pasar-Senen-Tempo-Dulu
Dinamai Pasar Snees karena pedagangan di pasar ini yang awalnya berlangsung setiap hari Senin dan didominasi oleh masyarakat etnis Tionghoa. (wikimedia.org)
Foto 3 dari 10
20170119-Pasar-Senen-Tempo-Dulu
Pasar Senen awalnya hanya buka pada hari Senin. Namun mulai 1766, pasar yang ramai dikunjungi ini akhirnya dibuka untuk hari lain selain Senin. (wikimedia.org)
Foto 4 dari 10
20170119-Pasar-Senen-Tempo-Dulu
Dalam perjalannya nama pasar ini berubah menjadi Vinck passer (merujuk kepada arsitek pengembangnya Yustinus Vinck). (wikimedia.org)
Foto 5 dari 10
20170119-Pasar-Senen-Tempo-Dulu
Pembangunan Pasar Senen bersamaan dengan waktu pembangunan Pasar Tanah Abang, yakni pada 30 Agustus 1735 oleh seorang tuan tanah bernama Yustinus Vinck dari lahan milik anggota Dewan Hindia bernama Corrnelis Chastelein. (wikimedia.org)
Foto 6 dari 10
20170119-Pasar-Senen-Tempo-Dulu
Dalam perkembangannya wajah pasar Senen serta kawasan disekelilingnya senantiasa berubah. Selama lebih dari 274 tahun kawasan pasar ini menyimpan banyak cerita dan sejarah terjadi didalamnya. (wordpress)
Foto 7 dari 10
20170119-Pasar-Senen-Tempo-Dulu
Setelah era kemerdekaan atau sekitar 1950-an, pasar ini juga menjadi tempat tongkrongan favorit para seniman, sebelum mereka akhirnya 'bergeser' ke Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, yang didirikan pada 1968. (santijehannanda.com)
Foto 8 dari 10
20170119-Pasar-Senen-Tempo-Dulu
Di zaman penjajahan Jepang (1942) hingga tahun 1950an, kawasan sekitar Pasar Senen menjadi tempat favorit berkumpulnya para seniman dari era pujangga baru. Mereka dijuluki Seniman Senen. (wikimedia.org)
Foto 9 dari 10
20170119-Pasar-Senen-Tempo-Dulu
Kawasan sekitar pasar Senen merupakan kawasan berkumpulnya para intelektual muda serta para pejuang bawah tanah dari Stovia. (tropenmuseum.nl)
Foto 10 dari 10
20170119-Pasar-Senen-Tempo-Dulu
Beberapa pemimpin pergerakan seperti Chairul Saleh, Adam Malik, juga Soekarno dan Mohammad Hatta, sering menggelar pertemuan di kawasan Pasar Senen. (wikimedia.org)