FOTO: Anak-Anak Afghanistan Hibur Diri di Perpustakaan Keliling

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 23 Jun 2022, 14:02 WIB

Diterbitkan 10 Jun 2018, 08:43 WIB

Perpustakaan Keliling buat Anak-anak Afghanistan

Perpustakaan keliling tersebut menawarkanakses gratis bagi anak-anak Afghanistan untuk membaca buku yang tidak bisa didapat di sekolah umum dan perpustakaan.

Foto 1 dari 7

Anak-anak Afghanistan membaca buku dalam bus yang dijadikan perpustakaan keliling di Kabul, 4 April 2018. Charmaghz, nama bus keliling tersebut yang dalam bahasa setempat berarti 'kacang kenari', karena bentuknya menyerupai otak manusia. (AFP/Shah MARAI)

Foto 2 dari 7

Anak-anak Afghanistan membaca buku dalam bus yang dijadikan perpustakaan keliling di Kabul, 4 April 2018. Bus umum yang telah diubah fungsi dan bentuknya tersebut memberikan kebahagiaan tersendiri bagi anak-anak Afghanistan. (AFP/Shah MARAI)

Foto 3 dari 7

Anak-anak Afghanistan membaca buku dalam bus yang dijadikan perpustakaan keliling di Kabul, 4 April 2018. Perpustakaan keliling adalah inisiatif lulusan Oxford University, Inggris, Freshta Karim yang juga seorang pengungsi Afghanistan. (AFP/Shah MARAI)

Foto 4 dari 7

Berita Terkait

Anak-anak Afghanistan memasuki bus yang dijadikan perpustakaan keliling di Kabul, 4 April 2018. Bus perpustakaan keliling itu berhenti di sekolah, taman atau panti asuhan sepanjang minggu dan berhenti beberapa jam dalam satu tempat. (AFP/Shah MARAI)

Foto 5 dari 7

Freshta Karim berada di dalam bus yang dijadikan perpustakaan keliling di Kabul, 4 April 2018. Ide untuk membuat perpustakaan adalah karena pengalaman masa kecil Freshta yang tidak memiliki kesempatan untuk mengunjungi perpustakaan. (AFP/Shah MARAI)

Foto 6 dari 7

Anak-anak Afghanistan membaca buku dalam bus yang dijadikan perpustakaan keliling di Kabul, 4 April 2018. Perpustakaan keliling itu tidak melintasi jalan-jalan utama yang dilalui dan daerah-daerah menghindari kelompok militan di Kabul. (AFP/Shah MARAI)

Foto 7 dari 7

Anak-anak Afghanistan membaca buku dalam bus yang dijadikan perpustakaan keliling di Kabul, 4 April 2018. Bus keliling itu digunakan sebanyak 300 anak setiap hari dengan menggunakan kendaraan yang disewa dari perusahaan bus milik negara. (AFP/Shah MARAI)