FOTO: PLN Dituntut Rp 6.500 Terkait Pemadaman Listrik

oleh Johan Fatzry, diperbarui 21 Agu 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2019 17:00 WIB
PLN Dituntut Rp 6.500 Terkait Pemadaman Listrik
Pengguna KRL Commuter Line, Azas Tigor Nainggolan meminta hakim menyatakan PLN bersalah karena melakukan perbuatan melawan hukum dan meminta PLN meminta maaf secara terbuka serta menuntut ganti rugi senilai Rp6.500 sebagai pengganti biaya tol dari Bogor ke Jakarta
Foto 1 dari 5
PLN Dituntut Rp 6.500 Terkait Pemadaman Listrik
Pengguna KRL Commuter Line, Azas Tigor Nainggolan, menyampaikan keterangan saat mendaftarkan gugatan terhadap PT PLN (Persero) terkait mati listrik massal beberapa waktu lalu di PN Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2019). Tigor meminta hakim menyatakan PLN bersalah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Foto 2 dari 5
PLN Dituntut Rp 6.500 Terkait Pemadaman Listrik
Azas Tigor Nainggolan menyampaikan keterangan saat mendaftarkan gugatan terhadap PT PLN (Persero) terkait mati listrik massal di PN Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2019). PLN diangap telah melakukan perbuatan melawan hukum dan meminta PLN meminta maaf secara terbuka. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Foto 3 dari 5
PLN Dituntut Rp 6.500 Terkait Pemadaman Listrik
Azas Tigor Nainggolan menunjukkan kwitansi saat mendaftarkan gugatan terhadap PT PLN (Persero) terkait mati listrik massal di PN Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2019). Tigor menuntut ganti rugi senilai Rp6.500 sebagai pengganti biaya tol dari Bogor ke Jakarta. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Foto 4 dari 5
PLN Dituntut Rp 6.500 Terkait Pemadaman Listrik
Pengguna KRL Commuter Line, Azas Tigor Nainggolan, menyampaikan keterangan saat mendaftarkan gugatan terhadap PT PLN (Persero) terkait mati listrik massal beberapa waktu lalu di PN Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2019). Tigor meminta hakim menyatakan PLN bersalah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Foto 5 dari 5
PLN Dituntut Rp 6.500 Terkait Pemadaman Listrik
Azas Tigor Nainggolan menyampaikan keterangan saat mendaftarkan gugatan terhadap PT PLN (Persero) terkait mati listrik massal di PN Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2019). PLN diangap telah melakukan perbuatan melawan hukum dan meminta PLN meminta maaf secara terbuka. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)