FOTO: Denyut Kampung Cina Benteng

oleh Arnaz Sofian, diperbarui 23 Jun 2022, 14:13 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2021, 20:45 WIB
FOTO: Denyut Kampung Cina Benteng
Kampung Tehyan atau yang lebih dikenal dengan perkampungan Cina Benteng merupakan salah satu bukti sejarah lahirnya masyarakat hasil perpaduan Tionghoa dan pribumi.
Foto 1 dari 10
FOTO: Denyut Kampung Cina Benteng
Warga kembar Una dan Uni saat berbelanja di salah satu warung di Kampung Tehyan, Tangerang, Banten, Selasa (9/2/2021). Kampung yang lebih dikenal dengan perkampungan Cina Benteng ini salah satu bukti sejarah lahirnya masyarakat hasil perpaduan Tionghoa dan pribumi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 2 dari 10
FOTO: Denyut Kampung Cina Benteng
Warga melintas di depan Klenteng Tjong Tek Bio, Kampung Tehyan, Tangerang, Banten, Selasa (9/2/2021). Kehidupan masyarakat Cina Benteng di Tangerang diawali dari berlabuhnya nenek moyang mereka di Teluk Naga pada 1407 yang dipimpin oleh Chen Ci Lung. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 3 dari 10
FOTO: Denyut Kampung Cina Benteng
Warga lansia melintas di depan gerbang Kampung Tehyan, Tangerang, Banten, Selasa (9/2/2021). Cina Benteng adalah sebutan untuk komunitas Tionghoa di Tangerang yang penampilan fisiknya sudah tak tampak seperti orang Cina. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 4 dari 10
FOTO: Denyut Kampung Cina Benteng
Anak-anak bermain di Kampung Tehyan, Tangerang, Banten, Selasa (9/2/2021). Nama 'benteng' merujuk pada benteng Belanda yang mengelilingi daerah tersebut pada tahun 1684. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 5 dari 10
FOTO: Denyut Kampung Cina Benteng
Warga menjala ikan di Sungai Cisadane, Kampung Tehyan, Tangerang, Banten, Selasa (9/2/2021). Dahulu, hampir 90 persen masyarakat Cina Benteng berada di bawah garis kemiskinan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 6 dari 10
FOTO: Denyut Kampung Cina Benteng
Aktivitas warga di Kampung Tehyan, Tangerang, Banten, Selasa (9/2/2021). Kini, Kampung Tehyan perlahan berkembang modern meski masih ada beberapa warga yang tinggal di rumah semipermanen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 7 dari 10
FOTO: Denyut Kampung Cina Benteng
Potret Liem On Nie (86) saat ditemui di rumahnya di Kampung Tehyan, Tangerang, Banten, Selasa (9/2/2021). Lim On Nie mengungkapkan hingga kini masyarakat di Kampung Tehyan mayoritas memeluk agama Konghucu dan Buddha meski beberapa warga pindah agama. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 8 dari 10
FOTO: Denyut Kampung Cina Benteng
Anak-anak bermain di Kampung Tehyan, Tangerang, Banten, Selasa (9/2/2021). Saat ini, Kampung Tehyan dikenal sebagai salah satu alternatif wisata budaya Tionghoa yang ditunjuk Pemkot Tangerang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 9 dari 10
FOTO: Denyut Kampung Cina Benteng
Mpe Goyong saat memainkan alat musik Tehyan buatannya di Kampung Tehyan, Tangerang, Banten, Selasa (9/2/2021). Seni kebudayaan yang terkenal di kampung ini adalah Tehyan atau alat musik dawai tradisional Cina. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Foto 10 dari 10
FOTO: Denyut Kampung Cina Benteng
Ornamen khas Cina dengan patung dewa menghiasi salah satu rumah warga di Kampung Tehyan, Tangerang, Banten, Selasa (9/2/2021). Di kampung ini terdapat Klenteng Tjong Tek Bio yang telah berusia 199 tahun dan menjadi ikon Kampung Tehyan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)