FOTO: Peru Darurat Oksigen di Tengah Lonjakan Covid-19

oleh Arny Christika Putri, diperbarui 23 Feb 2021, 09:45 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2021 09:45 WIB
Peru Darurat Oksigen di Tengah Lonjakan Covid-19
Gelombang kedua Covid-19 telah menyebabkan persediaan oksigen menipis di beberapa negara Amerika Selatan. Banyak keluarga Peru mengatakan orang yang mereka cintai meninggal karena mereka tidak mendapat oksigen.
Foto 1 dari 5
Peru Darurat Oksigen di Tengah Lonjakan Covid-19
Seorang pemuda bersandar pada tabung oksigennya yang kosong saat menunggu toko isi ulang dibuka di lingkungan San Juan de Lurigancho di Lima, Peru, Senin (22/2/2021). Kekurangan oksigen medis untuk merawat pasien COVID-19 terus menjadi norma nasional. (AP Photo/Martin Mejia)
Foto 2 dari 5
Peru Darurat Oksigen di Tengah Lonjakan Covid-19
Orang-orang duduk di dekat tabung oksigen kosong mereka menunggu toko isi ulang dibuka di lingkungan San Juan de Lurigancho di Lima, Peru, Senin (22/2/2021). Mereka antre tabung oksigen untuk anggota keluarga yang membutuhkan di tengah gelombang kedua pandemi Covid-19. (AP Photo/Martin Mejia)
Foto 3 dari 5
Peru Darurat Oksigen di Tengah Lonjakan Covid-19
Orang-orang berkemah dengan tabung oksigen kosong mereka menunggu toko isi ulang dibuka di lingkungan San Juan de Lurigancho di Lima, Peru, Senin (22/2/2021). Kekurangan oksigen medis untuk merawat pasien COVID-19 terus menjadi norma nasional. (AP Photo/Martin Mejia)
Foto 4 dari 5
Peru Darurat Oksigen di Tengah Lonjakan Covid-19
Orang-orang duduk di dekat tabung oksigen kosong mereka saat menunggu toko isi ulang dibuka di lingkungan San Juan de Lurigancho di Lima, Peru, Senin (22/2/2021). Mereka antre tabung oksigen untuk anggota keluarga yang membutuhkan di tengah gelombang kedua pandemi Covid-19. (AP Photo/Martin Mejia)
Foto 5 dari 5
Peru Darurat Oksigen di Tengah Lonjakan Covid-19
Seorang pria tidur di atas tabung oksigen kosong menunggu toko isi ulang dibuka di lingkungan Villa El Salvador di Lima, Peru pada 18 Februari 2021. Saat orang yang dicintai berjuang untuk bernapas di rumah, ratusan orang Peru tertidur di jalan, kadang-kadang berhari-hari. (AP Photo/Martin Mejia)