Langgar Konstitusi, Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin Diberhentikan

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 14 Agu 2024, 19:02 WIB

Diterbitkan 14 Agu 2024, 19:00 WIB

Langgar Etika, Mahkamah Konstitusi Thailand Berhentikan Perdana Menteri Srettha Thavisin

Hari ini, Rabu (14/8/2024), Mahkamah Konstitusi di Bangkok, Thailand memutuskan langkah Srettha Thavisin mengangkat pengacara yang pernah menjalani hukuman penjara menjadi anggota kabinet tidak memenuhi standar etika. Lima dari sembilan hakim Mahkamah Konstitusi di Bangkok, Thailand memilih untuk memberhentikan Srettha Thavisin berikut kabinetnya. Keputusan tersebut sangat mengejutkan dan berpotensi menjerumuskan Thailand ke dalam ketidakpastian politik.

Foto 1 dari 6

Mantan Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin membetulkan dasinya di Government House di Bangkok pada 14 Agustus 2024. (Chanakarn Laosarakham/AFP)

Foto 2 dari 6

Mahkamah Konstitusi Thailand memberhentikan Perdana Menteri Srettha Thavisin dari jabatannya pada 14 Agustus 2024. (Chanakarn Laosarakham/AFP)

Foto 3 dari 6

Namun, Mahkamah Konstitusi memutuskan untuk tidak mengadili Srettha Thavisin dalam kasus etika yang membuat kerajaan itu mengalami kekacauan politik baru. (Chanakarn Laosarakham/AFP)

Foto 4 dari 6

Berita Terkait

Hari ini, Rabu (14/8/2024), Mahkamah Konstitusi di Bangkok memutuskan langkah Srettha Thavisin mengangkat pengacara yang pernah menjalani hukuman penjara menjadi anggota kabinet tidak memenuhi standar etika. (Chanakarn Laosarakham/AFP)

Foto 5 dari 6

Lima dari sembilan hakim Mahkamah Konstitusi di Bangkok, Thailand memilih untuk memberhentikan Srettha Thavisin berikut kabinetnya. (Chanakarn Laosarakham/AFP)

Foto 6 dari 6