Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut telah membangun sebanyak 415.000 unit rumah hingga Oktober 2016. Hal ini sejalan dengan target Satu Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah era Jokowi-JK.
Berkaca pada apa yang telah diraih, Kementerian PUPR mengaku cukup optimis jumlah tersebut bakal bertambah dan melebihi pencapaian pada 2015 lalu. Demikian seperti diungkapkan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin seperti dikutip Rumah.com.
Syarif menjelaskan, jumlah yang telah dicapai tersebut terdiri dari pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 316.000 rumah dan sisanya untuk non-MBR.
Advertisement
Di samping itu, Dirjen Penyediaan Perumahan juga terus mengumpulkan data terkait pembangunan dari kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah serta perusahaan yang juga ikut melakukan pembangunan rumah bagi masyarakat.
“Itu baru data yang masuk ke kami (Ditjen Penyediaan Perumahan), mungkin di lapangan jumlah rumah yang dibangun bisa lebih banyak dari itu. Kami akan terus kumpulkan datanya,” ucapnya.
Berdasarkan data yang ada, pembangunan rumah yang masuk dalam Program Satu Juta Rumah terbanyak ada di Jawa Barat kemudian disusul Banten.
Dalam pelaksanaan program ini, pemerintah tidak hanya menghitung pembangungan rumah bersubsidi saja, tapi juga pembangunan rumah menengah dan mewah dari para pengembang, pemerintah daerah, perusahaan via corporate sosial responsibility (CSR), lembaga swadaya masyarakat (LSM) serta rumah yang dibangun oleh masyarakat secara swadaya.
“Sampai saat ini, data pembangunan rumah yang dilakukan oleh LSM dan CSR perusahaan masih ada yang belum masuk. Kami berharap kerjasama dari para pengusaha untuk melaporkan hasil pembangunan rumah untuk masyarakat kepada kami,” ujarnya.
Meskipun hingga Oktober pembangunan rumah baru mencapai sekitar 40 persen dari target, Syarif berharap para pemangku kepentingan perumahan tetap bersemangat melaksanakan pembangunan rumah bagi masyarakat khususnya MBR.
“Kami tetap berharap pembangunan rumah bisa lebih baik pencapaiannya dari tahun lalu. Ya minimal hingga tiga bulan ke depan bisa lebih dari 700.000 unit rumah terbangun,” katanya.
Rencana Tahun 2017
Selain menggenjot pembangunan rumah di kuartal akhir 2016, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga berencana membangun 5.000 unit rumah bagi anggota TNI/ Polri di seluruh Indonesia pada 2017 mendatang.
Untuk membangun ribuan unit rumah itu, Kementerian PUPR telah mengalokasikan anggaran senilai Rp390 miliar.
Namun rencananya anggaran pembangunan tersebut akan dialihkan dan berada di bawah tanggung jawab untuk dilaksanakan oleh TNI/Polri secara mandiri.
Menurut Menteri Basuki, pelaksanaan target pembangunan 5.000 unit rumah tersebut belum bisa diputuskan, karena masih harus menunggu kepulangan Menteri Keuangan Sri Mulyani dari lawatannya ke Amerika Serikat.
“Pembangunan rumah TNI /Polri tersebut di luar Rumah Khusus (Rusus). Saat ini pelaksanaan pembangunan Rusus masih dikerjakan oleh Kementerian PUPR di wilayah perbatasan Indonesia,” katanya.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementerian PUPR, tercatat dari 2010 hingga 2014, pemerintah telah membangun sebanyak 11.216 unit hunian bagi para annggota TNI /Polri.