Liputan6.com, Denpasar - Bicara tentang kepolisian, tidak lepas dari peran penegakan hukum atau reserse. Memang, fungsi ini yang selalu melekat di ingatan masyarakat. Padahal, begitu banyak fungsi-fungsi yang ada di kepolisian. Salah satunya fungsi sosial di kemasyarakatan.
Seperti yang dilakukan Kepala Polres Karangasem, Bali, AKBP Sugeng Sudarsono. Meski baru hitungan bulan bertugas, beberapa kegiatan kemasyarakatan jajarannya lakukan dengan merangkul instansi terkait.
Jebolan Akademi Kepolisian 1996 ini menyebut program kemasyarakatan yang pihaknya jalankan adalah Panca 'Ber', yaitu Bersama, Bermitra, Berbagi, Berbakat, serta Bertekad. "Masing-masing punya arti sendiri-sendiri," kata Sugeng saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (24/2/2016).
Sugeng mencontohkan arti 'bersama' yang merupakan singkatan dari Bernafaskan Nuansa Agama. Dalam program ini, setiap personel polisi diberikan keleluasaan untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinannya masing-masing.
"Tiap pagi anggota yang beragama Hindu, wajib menjalankan sembahyang di Pura. Yang muslim, tiap Jumat melaksanakan safari Jumat tiap Jumat, atau memberi ceramah," Sugeng mencontohkan.
Sementara 'Bermitra' lebih kepada tujuan kolaborasi melakukan pengamanan. Tidak hanya dengan unsur aparat, tetapi juga Pecalang di Karangasem. "Juga masyarakat biasa, dalam rangka menjaga perbatasan atau pintu-pintu masuk seperti dari Padang Mbai," kata Sugeng.
Adapun 'Berbagi' lebih kepada menyasar kaum-kaum muda untuk mengasah kreativitasnya. "Perlahan yang biasa trek-trekan, balapan berkurang. Karena mereka tertantang untuk mengikuti beberapa kompetisi yang digelar di Karangasem," kata Sugeng.
Baca Juga
Dia mencontohkan perlombaan desain banner untuk iklan kemasyarakat anti-narkoba. Dari delapan kecamatan, terdapat 160-an kelompok peserta yang ikut terlibat. "Ini direncanakan berlangsung setiap bulan. Sebelumnya, April kita lombakan iklan imbauan Kantibmas (Keamanan Ketertiban Masyarakat), dan ini (lomba) sudah diagendakan sampai akhir tahun, " jelas Sugeng.
Program 'Berbakat' adalah dengan blusukan langsung ke masyarakat bersama beberapa instansi untuk melihat kebutuhan langsung masyarakat. "Misalnya membangun sarana-prasarana MCK bersama Kodim, bagi makanan untuk keluarga tidak mampu, atau bedah rumah yang berlangsung per tiga bulan," beber Sugeng.
Sementara, 'Bertekad' lebih kepada kepedulian kepada warga dengan memberikan bantuan kepada kaum berkebutuhan khusus, seperti membagikan kursi roda atau tongkat.
Karangasem termasuk wilayah hukum kedua terluas setelah Polres Buleleng. Di wilayah ini terdapat 563 ribu jiwa. Sementara, polisi yang bertugas adalah 913 personel, atau setara dengan 1:500, satu polisi berbanding 500 masyarakat.
Terdapat sembilan Polsek dan enam Subsektor di wilayah tersebut. "Dan saat ini Pos Subsektor sudah bisa melayani masyarakat. Jadi, tidak perlu lagi ke Polsek atau Polres," terang Sugeng.
Selain itu, personel Babinkantibmas di Polres Karangasem dituntut memiliki kemampuan lain di tengah masyarakat. " Dia harus bisa menjadi mediator masyarakat, agar sebelum maju ke proses hukum ada baiknya diselesaikan kedua pihak dengan cara dimediasi," beber dia.
Lalu, mengenai kriminalitas?
"Angka kriminalitas di sini tidak terlalu tinggi, maka dari itu kami lebih banyak terjun di persoalan sosial," ujar Sugeng.
Advertisement