Semarang - Misteri keberadaan pendaki asal luar negeri, Andrey Voytech, yang sempat dikabarkan hilang saat mendaki Gunung Merbabu pada Jumat, 30 Maret 2018 terpecahkan. Genap sepekan pencarian, pendaki asal Selandia Baru itu ditemukan dalam kondisi tewas pada Sabtu (7/4/2018) sekitar pukul 08.40 WIB.
Ada fakta yang terungkap dari penemuan jasad Andrey. Dia ternyata mengantongi tiga kewarganegaraan. Pendaki berusia 39 tahun itu memiliki tiga paspor dari tiga negara yang berbeda, yakni Slovakia, Selandia Baru, dan Kanada.
Petugas bagian Humas Basarnas Jateng, Zulhawary Agustianto, mengatakan Andrey sempat dilaporkan hilang oleh teman wanitanya setelah hampir sepekan tak diketahui keberadaannya.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Selama proses pencarian itu, pihak yang berwajib menemukan adanya tiga paspor dari tiga negara yang berbeda milik Andrey. Ketiga paspor itu ditemukan di dua hotel tempat Andrey menginap," ujar Zulhawary dalam pesan singkat melalui aplikasi WhatsApps kepada Semarangpos.com (Solopos.com Grup), Sabtu.
Ketiga paspor itu, lanjut pria yang akrab disapa Zul itu ditemukan di hotel tempat menginap pendaki asal Selandia Baru itu di Kopeng dan Magelang.
"Di hotel Magelang, petugas menemukan dua paspor milik Andrey yang berkewarganegaraan Slovakia dan Kanada. Sedang yang di Kopeng, dia gunakan paspor New Zealand (Selandia Baru)," ujar Zul.
Â
Baca berita menarik lainnya dari Solopos.com di sini.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Dugaan Penyebab Tewasnya Pendaki Asal Selandia Baru
Andrey semula sempat dilaporkan hilang setelah melakukan pendakian di Gunung Merbabu, Jumat (30/3/2018). Namun, pria berusia 39 tahun itu akhirnya berhasil ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada Sabtu pagi, sekitar pukul 08.40 WIB.
Kepala Basarnas Jateng, Noer Isrodin Muchlisin, menyebutkan korban ditemukan di area Kalimenek, tepatnya di aliran sungai. "Korban diduga terjatuh dari ketinggian sekitar 8-13 meter," ujar Noer Isrodin.
Noer Isrodin menjelaskan penemuan pendaki asal luar negeri itu bermula saat tim SAR gabungan melakukan pencarian di aliran Sungai Kalimenek. Tim menelusuri sungai hingga akhirnya menemukan jasad korban.
Korban diduga terjatuh dan mengalami benturan keras dari ketinggian di dasar sungai yang berbatu. Jatuhnya korban ke dasar sungai tidak diketahui penyebab pasti, bisa terpeleset atau disorientasi karena hipotermia.
"Saat ini korban masih dalam proses evakuasi, untuk selanjutnya akan dibawa ke RSUD Salatiga melalui jalur Cuntel. Dengan ditemukannya Andrey, maka operasi SAR gabungan ini resmi dihentikan," Noer menandaskan.
Advertisement