Polisi Selidiki Ambruknya Tembok Bekas Sarang Walet Cirebon

Ambruknya tembok bekas sarang walet yang mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia tengah dalam penyelidikan

oleh Panji Prayitno diperbarui 17 Apr 2018, 07:07 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2018, 07:07 WIB
Polisi Selidiki Ambruknya Tembok Bekas Sarang Walet Cirebon
Polisi masih menyelidiki peristiwa ambruknya tembok bekas sarang burung walet yang mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Jajaran Polres Cirebon menyatakan sudah melakukan penghentian pencarian setelah tragedi ambruknya tembok bekas sarang walet yang menimpa Sanggar Hidayat Jati Desa Gegesik Wetan Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon, Senin (16/4/2018).

Tercatat, tujuh orang meninggal dunia akibat ambruknya tembok bekas sarang walet tersebut. Kapolres Cirebon AKBP Risto Samodra mengatakan, saat ini sedang mendalami kasus ambruknya tembok tersebut.

"Pencarian korban sudah dihentikan dan kami memastikan hanya tujuh orang meninggal sisanya empat lainnya luka-luka," ujar Risto, Selasa (17/4/2018).

Dia mengatakan, petugas tengah melakukan penyelidikan atas tragedi luar biasa ini. Polisi sudah memeriksa keterangan dari sejumlah saksi termasuk pemilik tembok bekas sarang walet itu sendiri.

Risto mengaku, belum menetapkan tersangka atau dugaan sementara terkait peristiwa ini. Petugas, masih melakukan upaya pembersihan sisa reruntuhan yang merusak bangunan sanggar tersebut.

"Beberapa titik tembok tua bekas sarang walet juga akan kami robohkan dulu agar tidak terjadi hal serupa kedepannya karena memang tembok tersebut sudah rapuh," ujar Risto.

Dia mengakui, tembok setinggi hampir 15 meter tersebut dalam kondisi sangat mengkhawatirkan. Beberapa bagian dari tembok sarang walet yang masih berdiri diatas rumah-rumah warga terlihat rentang untuk ambruk.

"Saya lihat juga beberapa bagian sudah terlihat retak dan menganga pokoknya nyaris ambruk lagi," ujar dia.

Unsur Pidana

Polisi Selidiki Ambruknya Tembok Bekas Sarang Walet Cirebon
Tim Sar Brimob Polda Jabar langsung turun membantu mengevakuasi korban serta membersihkan reruntuhan pascar ambruknya tembok sarang walet yang mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Risto mengatakan, tim penyidik tengah bekerja menggali informasi terkait peristiwa tersebut. Oleh karena itu, dia mengaku belum dapat memastikan siapa orang yang diduga akan menjadi tersangka dalam peristiwa tersebut.

"Kita gali agar peristiwa tersebut terang benderang apakah ada unsur pidana nya atau tidak," kata Risto.

Dia mengatakan, selain fokus penyelidikan, Polisi juga terus memantau perkembangan korban lain yang mengalami luka. Korban luka tersebut kini tengah dalam penanganan medis di RS Gunung Jati Cirebon.

Dia mengaku sudah menjenguk korban yang mengalami luka serius di Rumah sakit. Dia mengatakan, luka salah seorang korban tersebut cukup parah mengenai bagian di kaki dan rahang.

"Pokoknya nanti akan saya beri keterangan lebih lanjut jika sudah ada titik terang dan akan selalu saya kabari perkembangannya," ujar Risto.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tujuh orang yang sedang berlatih menabuh gamelan meninggal dunia akibat tertimpa tembok sarang burung walet di sebuah desa di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, hari ini.

"Korban meninggal dunia ada tujuh orang yang tertimpa reruntuhan tembok," ucap Kapolres Cirebon, AKBP Risto Samodra di Cirebon, Senin (16/4/2018).

Tembok sarang burung walet yang sudah tua itu ambruk dan menimpa tempat latihan karawitan yang sedang digunakan berlatih siswa sekolah SMPN 1 Gegesik. Tempat latihan itu adalah sanggar tradisional milik Suherman (48) yang berada di Desa Gegesik Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon.

Saksikan vidio pilihan berikut ini"

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya