Anggota DPRD Karawang Dikeroyok Massa Gara-Gara Meme Amien Rais

Nama anggota DPRD Karawang yang dikeroyok massa gara-gara meme Amien Rais itu berinisial HN.

oleh Abramena diperbarui 23 Mei 2018, 04:04 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2018, 04:04 WIB
Anggota DPRD Karawang Dikeroyok Massa Gara-Gara Meme Amien Rais
Nama anggota DPRD Karawang yang dikeroyok massa gara-gara meme Amien Rais itu berinisial HN. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Karawang - Sekelompok anggota ormas mengeroyok seorang anggota DPRD Kabupaten Karawang, Jawa Barat, hingga terluka, Selasa, 22 Mei 2018. Kejadiannya berlangsung di gedung DPRD setempat.

Aksi pengeroyokan terhadap seorang anggota DPRD Karawang berinisial HN itu terjadi karena massa marah atas tindakan HN yang dinilai menghina tokoh agama dan tokoh nasional.

Kader salah satu partai politik itu dinilai telah menghina Rizieq Shihab dan Amien Rais melalui meme yang dikirim melalui grup WhatsApp DPRD Karawang. Meme kiriman HN itu lalu tersebar ke masyarakat umum, hingga membuat marah kelompok masyarakat di Karawang.

Kelompok massa yang marah lalu mendatangi gedung DPRD Karawang. Saat akan berdialog, secara tiba-tiba HN melintas dan terlihat beberapa orang. Mereka yang emosi langsung mengeroyok anggota dewan itu hingga terluka di wajahnya.

HN kemudian diamankan ke sebuah ruangan di Gedung DPRD Karawang, dengan dikawal beberapa anggota Satpol PP setempat. Sementara, polisi baru tiba di lokasi setelah situasi kondusif.

Kasus pengeroyokan itu ditangani Polres Karawang. Mereka menangkap empat orang yang diduga terlibat dalam aksi pengeroyokan HN, di kompleks gedung DPRD setempat, pada hari yang sama.

"Untuk sementara ini, ada empat orang yang kami amankan," kata Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya.

Ia mengaku masih mendalami kasus tersebut sehingga belum bisa merinci kronologi kejadian tersebut. Tetapi, katanya, polisi akan mengedepankan mediasi dahulu dengan pihak-pihak yang berseteru sebelum melanjutkan proses hukum selanjutnya.

"Jika ditemukan adanya tindak pidana dan ada laporan dari pihak korban, baru akan tentukan proses hukum selanjutnya," kata dia. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya