Harapan Keluarga Korban Baliho Caleg PSI yang Roboh

Ketiga korban tertimpa baliho caleg DPR Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menolak tawaran pengobatan ke RSUD Sogaten milik Pemkot Madiun.

diperbarui 14 Nov 2018, 13:01 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2018, 13:01 WIB
guru-korban-perkosaan-police-line-130329
ilustrasi kecelakaan

Madiun - Ketiga korban tertimpa baliho caleg DPR Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menolak tawaran pengobatan ke RSUD Sogaten milik Pemkot Madiun.

Saat menjenguk ketiga korban di rumah mereka RT 017/RW 006, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Selasa (13/11/2018), Andro Rohmana sebagai pemilik baliho menawarkan perawatan medis ketiga korban di RSUD Sogaten. Seluruh biaya perawatan hingga sembuh akan ditanggungnya. 

Suami Jumiatun, Suparlan, mengapresiasi iktikad baik Andro yang mau datang menjenguk serta berniat membiayai pengobatan para korban. Namun, ia meminta pengobatan istri, anak, dan cucunya yang terluka parah langsung dibawa ke dokter spesialis.

Dia keberatan kalau ketiga anggota keluarganya itu dirawat di RSUD Sogaten. Hal ini lantaran pelayanan di rumah sakit itu terkadang lama dan kurang memuaskan.

Suparlan menyampaikan kondisi cucunya yang terluka parah akibat peristiwa robohnya APK itu. Salah satu bagian mata Fatimah saat ini sulit untuk dibuka, sehingga penglihatan cucunya bermasalah.

"Atas iktikad baik untuk mengobati korban saya terima. Tetapi kami ingin perawatannya di spesialis bukan rumah sakit daerah. Karena melihat kondisi korban yang cukup parah," ujar Suparlan, seperti dikutip laman Solopos.

Jumiatun yang mengalami luka di bagian dada dan tangannya sulit digerakkan juga terkesan enggan saat rencana perawatan di RSUD Sogaten disampaikan Andro. Menurut Jumiatun, pelayanan perawatan di RSUD Sogaten lama.

Sementara itu, Andro Rohmana mengatakan seluruh korban baliho roboh akan dirawat di RSUD Sogaten. Seluruh biaya perawatan juga akan ditanggungnya.

"Selain memberikan biaya perawatan, kami juga akan memberikan santunan kepada para korban," ungkap Andro.

Andro menuturkan ini merupakan tindakan inisiatif yang dilakukan karena peristiwa jatuhnya APK bergambar dirinya di Rejomulyo. Dia menegaskan APK itu merupakan APK dari sukarelawan bukan dari tim pemenangannya.

Mengenai permintaan keluarga korban, Andro mengaku saat ini akan menyanggupi perawatan medis hingga sembuh. Dia akan berpegang pada diagnosis dokter yang merawat.

"Akan kami bawa ke RSUD dulu, nanti untuk rujuk atau perawatan lanjutan akan melihat diagnosis dari dokter. Karena mereka yang lebih berwenang dan berkompeten," ujar Andro menambahkan.

Sebelumnya tiga korban yang masih satu keluarga, yaitu Jumiatun (60) anaknya Ahmad Jaenudin (23), dan cucu Fatimah (7) tertimpa baliho caleg Partai Solidaritas Indonesia. Atas peristiwa yang terjadi Minggu (11/11/2018) tersebut, ketiga korban mengalami luka parah.

Baca juga berita lainnya di Solopos.com.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya