4 Calon Destinasi Wisata Baru di Badung Bali

Meski telah menjadi destinasi wisata kelas dunia, Kabupaten Badung terus berinovasi untuk menciptakan destinasi wisata baru.

oleh Dewi Divianta diperbarui 28 Jun 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2019, 11:00 WIB
Tahun depan Badung bangun empat destinasi wisata baru
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa (kanan berdiri) memaparkan program kerja pembangunan empat destinasi wisata baru pada tahun depan di hadapan peserta BBTF (Liputan6.om/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Kabupaten Badung terus bergerak mengembangkan destinasi wisata yang dimilikinya. Meski telah memiliki sejumlah kawasan destinasi wisata dunia tersohor semacam Pantai Kuta, GWK, Uluwatu, Pandawa Beach dan lainnya, namun hal itu tak membuat Pemerintah Kabupaten Badung berhenti berinovasi.

Wakil Bupati Kabupaten Badung, I Ketut Suiasa menjelaskan, tahun depan, pihaknya akan mengembangkan empat destinasi wisata baru di Badung Utara. Suiasa melanjutkan, telah membagi zonasi di wilayahnya menjadi tiga bagian.

Badung utara akan dikhususkan sektor pariwisata berbasis pertanian. Sementara Badung tengah akan diprioritaskan sebagai destinasi wisata berbasis seni dan budaya. Sementara Badung selatan familiar dengan destinasi pantai dan gaya hidupnya.

"Tahun 2020 kita akan fokus pada pembangunan destinasi wisata di Badung utara. Ada empat destinasi yang akan kita bangun di kawasan itu," kata Suiasa saat menjadi narasumber pada acara Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Selasa (26/6/2019).

Empat destinasi wisata baru yang akan dibangun sepenuhnya disesuaikan dengan zonasi kawasan Badung utara yang memang berkaitan dengan pertanian. Destinasi pertama yang akan dibangun adalah Taman Bumi Banten.

Destinasi ini nantinya berupa hasil pertanian berupa tanam-tanaman yang berkhasiat untuk obat-obatan dan sarana upacara masyarakat Bali.

"Taman Bumi Banten ini tidak ada duanya di dunia, hanya ada di sini," ujarnya. Kedua, adalah Agro Techno Park. Destinasi ini berupa kebun pertanian dilengkapi dengan teknologi penelitian yang menjadi daya tarik wisata.

"DED (Detail Engineering Design) sudah ada. Saat ini Agro Techno Park sudah dirancang dibangun di atas lahan seluas 15 hektare. Lahannya punya masyarakat bersinergi dengan pemerintah. Target kami nanti akan terus diperluas menjadi 50 hektar," paparnya.

 

Dilarang Bangun Hotel

Pantai Kuta, image: Sheraton Bali Kuta Resort
Pantai Kuta, image: Sheraton Bali Kuta Resort

Ketiga adalah kereta gantung yang menghubungkan Jembatan Tukad Bangkung dengan air terjun Nungnung. Kedua destinasi ini sama-sama berada di Desa Pelaga, Kecamatan Petang.

Jembatan Tukad Bangkung sendiri diklaim sebagai jembatan tertinggi di kawasan Asia Tenggara. "Nilai investasinya Rp402 miliar dan ini jangka panjang, multi years," katanya.

Terakhir adalah atraksi wisata tirta yang sejalan dengan rencana pembangunan bendungan yang akan menjadi suplai air bersih bagi empat kabupaten di Bali.

"Bendungan itu akan dibangun di lahan seluas 28 hektare. Bendungan ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sekaligus kita buat destinasi wisata tirta," ujarnya.

Meski dieksplore menjadi destinasi wisata, namun Suiasa menegaskan jika di kawasan Badung utara tak boleh dibangun sarana pendukung seperti hotel dan lain sebagainya.

"Badung utara ini tidak boleh terbangun hotel sesuai tematik kami. Yang kita kembangkan di sana adalah desa wisata dengan home stay-nya," tutur Suiasa.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya