Liputan6.com, Jayapura - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua mengimbau masyarakat di Papua untuk lebih tenang dan bijak melihat permasalahan di Bumi Cenderawasih itu.
Ketua MUI Provinsi Papua, Saiful Islam Al Payage memastikan, konflik di Papua tak ada kaitannya dengan SARA. Ia pun menolak dengan tegas adanya rencana jihad ke Papua.
"Masalah di Papua bukan SARA. Biarlah pemerintah Papua bersama para tokoh di Papua yang menyelesaikan permasalahan ini, sesuai dengan kearifan lokal yang ada," katanya di Jayapura, Jumat (4/10/2019).
Advertisement
Ajakan jihad ke Papua, kata Al payage, hanya akan memperkeruh situasi Papua yang saat ini sudah semakin kondusif. "Jika aksi jihad ini ada, maka menimbulkan konflik baru yang bernuansa SARA," katanya.
MUI Papua juga menolak segala kekerasan yang terjadi di Papua, karena ajaran agama manapun tak mengajarkan kekerasan.
"Kami minta aparat keamanan terus menjaga Papua agar tetap aman dan damai, serta memproses pelaku kerusuhan, sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya.
Al Payage juga minta semua pihak menghentikan istilah warga asli Papua dan pendatang, karena semua warga di bumi adalah saudara se-Tanah Air Indonesia.
"Kami mengajak semua tokoh di Papua untuk menenangkan situasi dan menjaga kerukunan, persaudaraan dan kebersamaan, demi keutuhan bangsa dan negara," ujarnya.
Pihaknya juga meminta kepada mahasiswa yang eksodus ke Papua, segera kembali ke kampusnya masing-masing, sebab pemerintah dan aparat keamanan telah memberikan jaminan keamanan kepada semua warga negara.
Â