Guru Asal Purwakarta Terjebak Kerusuhan Wamena, Keluarga Minta Pemulangan

Tomy ke Papua mengabdikan diri sebagai guru di salah satu sekolah dasar setelah sebelumnya mengikuti program relawan pengajar sejak 2014.

oleh Abramena diperbarui 03 Okt 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2019, 17:00 WIB
Kerusuhan Wamena
Orangtua dan istri Tomy berharap suaminya itu bisa kembali ke Purwakarta. Tomy ke Papua mengabdikan diri sebagai guru di salah satu sekolah dasar setelah sebelumnya mengikuti program relawan pengajar pada 2014. (Liputan6.com/ Abramena)

Liputan6.com, Purwakarta - Tomy Aditya dan Asep Maulana, dua warga Kebon Jahe, Kelurahan Nagri Tengah, Purwakarta, Jawa Barat, dikabarkan terjebak di tengah kerusuhan Wamena. 

Keluarga Tomy dan Asep yang diketahui sebagai saudara ipar itu, berharap agar keduanya bisa segera pulang ke kampung halaman mereka di Purwakarta. 

Keluarga juga meminta bantuan kepada pemerintah khususnya Pemkab Purwakarta, pasalnya pihak keluarga sangat mengkhawatirkan kondisi keduanya.

"Saya berharap pemerintah segera membantu kepulangkan anak saya Tomi dan menantu saya Asep dari Papua agar dapat kembali berkumpul bersama keluarga di rumah," ungkap orangtua Tomy dan Asep, Enung Suhaeni kepada Liputan6.com, Kamis (3/10/2019).

Enung menyebutkan tidak mengetahui pasti keduanya berada di mana, yang dia tahu mereka berdua berada daerah berbeda di Papua. Tomy telah dievakuasi ke Jayapura sementara Asep masih berada di sekitar Wamena.

"Tidak tahu pasti, tapi katanya mereka berada di pengungsian di daerah berbeda, saya mohon ibu bupati bisa membantu," katanya berharap.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Terus Berkomunikasi

Sejauh ini Enung terus melakukan komunikasi untuk memastikan kondisi Tomy dan Asep. Enung tak kuasa menahan tangis saat menceritakan lebih lanjut kondisi anak dan memantunya itu. 

"Kalau komunikasi alhamdulillah lancar, tapi saya sangat khawatir, saya pengen mereka bisa pulang," kata dia.

Tomy ke Papua mengabdikan diri sebagai PNS di salah satu sekolah dasar setelah sebelumnya mengikuti program sarjana mengajar di desa terluar, dan tertinggal (SM3T) sekitar 2014 lalu. Sementara Asep menyusul kakak iparnya itu ke Papua dan bekerja sebagai pelayan toko sejak Februari 2019.

Saat peristiwa itu terjadi Tomy tengah ditugaskan ke luar Kota Wamena mengikuti pelatihan sebagai PNS. Karena sekitar Wamena diketahui mulai tidak kondusif Tomi bersama warga lainnya pun dievakuasi ke Jayapura.

Saat ini pun keduanya berpisah dan berada di dua daerah berbeda. Atas kondisi itu lah pihak keluarga sangat mengkhawatirkan mereka.

"Saya pengen suami saya cepat pulang karena situasi di sana tidak aman, paling tidak suami saya segera dievakuasi ke Jayapura agar bisa bertemu kang Tomi, dan kemudian segera di pulangkan ke rumah, saya berharap pemerintah segera mencari solusi untuk itu," ujar Ratu Triana (24), istri Asep.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya