Ratusan WNI dari Wuhan Dikarantina di Natuna, Bagaimana Anak Sekolah?

Sekda Kabupaten Natuna, Wan Siswandi langsung mengeluarkan surat kepada sekolah-sekolah di sekitaran Pulau Bunguran

oleh Batamnews.co.id diperbarui 02 Feb 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2020, 18:00 WIB
Antisipasi Virus Corona di Stasiun Gambir
Seorang anak mengenakan masker saat berada di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/01). Dalam rangka pencegahan Virus Corona, PT Kereta Api Indonesia (persero) melakukan sosialisasi kepada penumpang dengan membagi-bagikan masker di stasiun Gambir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Batam - Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti mendoakan agar ratusan WNI dari Wuhan, China yang diobservasi di Hanggar Lanud Raden Sadjad dalam kondisi yang sehat.

Kendati saat ini tengah ditentang warga terkait penempatan lokasi observasi di Lanud Raden Sadjad, Ranai, Ngesti mengatakan pihaknya sudah mengambil langkah untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi.

"Kami mohon doa agar masyarakat (Natuna) menerima kondisi yang ada, agar saudara kita (WNI evakuasi dari Wuhan) bisa selamat dan kembali kekeluarga masing-masing," kata Ngesti, saat dihubungi Batamnews, Minggu (2/2/2020).

Ia juga meminta masyarakat Natuna untuk tetap tenang. Dikatakan Ngesti pemerintah pusat dalam tugas kemanusiaan. Pemda Natuna menurutnya juga sempat kaget Natuna dijadikan lokasi karantina observasi ratusan WNI dari Wuhan.

"Kami terus minta masyarakat untuk tenang tidak meningkatkan emosi. Sehingga kita bisa sama-sama menjalankan tugas kemanusiaan ini dengan amanah," tukasnya.

Pemkab Natuna meliburkan sekolah selama 15 hari selama ratusan WNI dikarantina dan diobservasi di kawasan Lanud Raden Sadjad. "Kami ambil sikap itu untuk mengurangi tekanan mental masyarakat khususnya anak-anak," sebutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sekolah Libur 15 Hari

Bocah-Bocah Purbalingga Siap Runtuhkan Rekor Anak Jakarta
Sebanyak 2.092 anak Purbalingga bakal terlibat dalam kegiatan pemecahan rekor MURI itu. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Surat yang ditandatangi Sekda Natuna itu juga ditembuskan ke instansi terkait lainnya seperti, Dinas Pendidikan Provinsi Kepri hingga Kementerian Pendidikan.

"Setelah karantina dilakukan baru anak-anak kembali sekolah lagi. Karena informasi kedatangan WNI dari Wuhan tersebut cukup meresahkan orang tua. Anak-anak sangat rentan terhadap penyakit . Jadi yang utama kami utamakan dulu kesehatan anak-anak," tukasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, menyusul dijadikannya Natuna sebagai lokasi observasi, ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, Sekda Kabupaten Natuna, Wan Siswandi langsung mengeluarkan surat kepada sekolah-sekolah di sekitaran Pulau Bunguran.

Edaran dengan nomor surat: 800/DISDIK/46/2020 itu dikeluarkan untuk sekolah-sekolah di beberapa kecamatan seperti, Kecamatan Bunguran Timur, Bunguran Barat, Bunguran Batubi, Bunguran Tengah dan Bunguran Timur Laut di Kabupaten Natuna.

Surat itu meminta sekolah meliburkan murid terhitung 3 Februari hingga 17 Februari, murid diminta belajar di rumah dalam rentang waktu itu, tidak melakukan aktivitas di luar rumah dan menjaga kebersihan serta memeriksakan segera kesehatan jika ada gejala demam dan sejenisnya.

Dapatkan berita menarik Batamnews lainnya, di sini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya