Alami Gejala Aneh, Ratusan Babi di NTT Mati Mendadak

Sebelum mati, ratusan ternak babi di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan rentetan gelaja aneh.

oleh Ola Keda diperbarui 24 Feb 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2020, 11:00 WIB
Ratusan Babi Mati
Seorang peternak menunjukkan babi peliharaannya mati mendadak di kandangnya di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur. (Liputan6.com/ Ola Keda)

Liputan6.com, Pulau Timor - Ratusan babi di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT), mati mendadak. Pemprov setempat tengah meneliti penyebabnya yang diduga terserang virus tertentu.

"Kami belum mengetahui secara persis jenis virus yang menyerang ratusan ekor ternak babi di Pulau Timor tersebut," kata Asisten II Setda NTT Semuel Rebo kepada Liputan6.com, Senin (24/2/2020).

Semuel mengatakan, pemerintah daerah setempat telah mengirim sampel ke laboratorium di Medan, Sumatera Utara, untuk dilakukan pemeriksaan, tetapi hasilnya belum disampaikan kepada Pemprov NTT.

Dirinya juga mengatakan, Pemprov NTT belum bisa menyebut penyebabnya adalah virus African Swiine Fiver (ASF), seperti yang terjadi di Sumatera Utara, lantaran belum ada hasil laboratorium yang membuktikan.

Mantan Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT itu hanya berharap, paling lambat pekan depan sudah ada hasil laboratorium dari Medan, sehingga bisa dicarikan solusi untuk menyelamatkan ternak lain yang ada di NTT.

Sementara itu, salah seorang peternak babi di Kupang, Martinus Suban, mengatakan babi-babi miliknya mati setelah menunjukkan berbagai gejala aneh.

Gejala aneh pada ternak babi itu antara lain makan mulai berkurang, hari berikutnya sudah tidak mau makan, hari ke tiga hanya minum air, dan hari ketujuh babi mati.

Martinus mengatakan, dirinya telah menanyakan perihal penyakit pada hewan ternaknya kepada dokter hewan langganan, sang dokter mengatakan saat ini ada virus aneh dari Timor Leste yang menyerang babi.

"Virus tersebut, menurut dokter, belum ada obatnya atau vaksin, sehingga jika ternak mulai menunjukkan gejala aneh, maka sebaiknya dipotong," katanya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya