Memacu Adrenalin di Kawasan Wisata Mandeh

Menyusuri kawasan wisata mandeh memberikan kesan tersendiri

oleh Novia Harlina diperbarui 27 Des 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 27 Des 2020, 06:00 WIB
Pemandangan dari Kawasan Wisata Mandeh Labuan Sundai. (Liputan6.com/ Novia Harlina)
Pemandangan dari Kawasan Wisata Mandeh Labuan Sundai. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Padang - Deru mesin kapal membelah Samudra Hindia menuju Kawasan Wisata Mandeh. Meski cuaca cukup terik karena matahari baru tergelincir ke arah barat, namun itu tak mengurangi eloknya perjalanan.

Persinggahan pertama dari perjalanan ini adalah Pulau Setan, setelah 15 menit bertolak dari pelabuhan di Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. Akhirnya kapal bersandar.

Awak Liputan6.com singgah sebentar di Pulau Setan untuk santap siang. Sebelumnya pihak penyedia jasa perjalanan memang sudah menyiapkan makan siang untuk rombongan.

Menu yang disuguhkan cukup membuat perut tambah keroncongan, yakni gulai ikan karang khas daerah pesisir. Kuahnya yang kuning tambah nasi putih sungguh sangat nikmat ketika dikunyah.

Pada perjalanan kali ini, awak Liputan6.com ditemani oleh Tour and Travel Cemara Wisata, dengan paket wisata 2 hari satu malam. Saya akan dibawa berkeliling Kawasan Mandeh.

Usai menikmati makan siang, selanjutnya rombongan menuju Kawasan Wisata Mandeh Pulau Cubadak untuk snorkeling. Airnya yang jernih, biru dan tenang membuat saya tak sabar untuk berenang.

Di lokasi itu, ikan warna warni dan terumbu karang menjadi pemandangan bawah lautnya sangat indah. Tak lupa momen snorkeling diabadikan dengan berfoto sepuasnya.

Matahari semakin tergelincir ke arah barat. Cuaca tak lagi seterik ketika perjalanan baru dimulai tadi. Namun tantangan semakin menguji adrenalin, saatnya loncat tebing di Pulau Sironjong Kecil.

Adrenalin semakin terpacu ketika berdiri di tebing Pulau Sironjong yang sudah dilengkapi fasilitas tangga dan tempat untuk terjun, ada dua pilihan ketinggian yang bisa dicoba yakni diketinggian 5 meter dari permukaan laut sedangkan yang kedua 15 meter dari permukaan laut.

Sensasi terjun dari ketinggian menjadi pengalaman baru, apalagi lautnya cukup dalam dan tidak ada terumbu karang sehingga aman bagi pecinta cliff jumping.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Bermalam di Kapo-Kapo

Pemandangan dari Kawasan Wisata Mandeh Labuan Sundai. (Liputan6.com/ Novia Harlina)
Pemandangan dari Kawasan Wisata Mandeh Labuan Sundai. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Setelah lelah dengan beragam aktivitas dan seru-seruan, rombongan menepi di Kapo-Kapo, malam dihabiskan dengan aktivitas ringan, makan malam dan memutuskan tidur menyiapkan tenaga untuk bertualang di Kawasan Mandeh keesokan harinya.

Pagi di Kapo-Kapo juga tak kalah indah dibanding hari sebelumnya. Pasir pantai yang putih dan air laut biru sangat elok dipandang sambil menyeruput kopi pagi.

Seorang rekan seperjalanan, Ihsan Maulana mengatakan perjalanan di Kawasan Wisata Mandeh sangat menantang, apalagi cliff jumping di Sironjong Kecil.

"Aktivitasnya banyak dan juga menantang, ini liburan akhir tahun yang menyenangkan," katanya, Sabtu (26/12/2020).

Meski di masa pandemi Corona, Ihsan tetap memilih liburan untuk melepas penat dari rutinitas harian yang menjenuhkan, dan juga ingin menepi sejenak dari hiruk pikuk perkotaan.

Perjalanan hari ke dua dilanjutkan ke sejumlah destinasi lainnya. Salah satunya Labuan Sundai yang juga masih masuk dalam Kawasan Wisata Mandeh.

Di Labuan Sundai, ada spot untuk berfoto dengan mendaki sekitar 10 menit. Panorama alam sangat memukau jika dilihat dari ketinggian.

Tak lupa, momen tersebut dimanfaatkan untuk berfoto sepuasnya bersama teman seperjalanan. Liburan akhir tahun ditutup dengan indah dan seru.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya