Situs Gunung Padang, Menguak Misteri Kejayaan Prabu Siliwangi

Situs Gunung Padang tak hanya berfungsi sebagai 'sekolah' bagi para ilmuwan. Ia juga merupakan kekayaan Nusantara yang tak ternilai harganya.

oleh Erik diperbarui 25 Jun 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2021, 12:00 WIB
Situs Megalitikum Gunung Padang
Wisatawan berkunjung ke Situs Megalitikum Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (11/8/2019). Libur Idul Adha 2019 dimanfaatkan warga sekitar Jabotabek dan Bandung untuk mengunjung situs megalitik terbesar di Asia Tenggara tersebut. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Padang disebut sebagai situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara. Tempat ini terus menjadi PR bagi para pakar arkeologi maupun geologi. Penemuan terus terjadi, tetapi misteri yang terkandung jauh lebih banyak lagi.

Situs Gunung Padang berada di Desa Campaka, Cianjur, Jawa Barat. Tempat ini bak magnet bagi para peneliti yang haus akan ilmu pengetahuan baru. Misteri-misterinya belum terkuak seutuhnya. Masih banyak tanda tanya yang harus dijawab.

Pada masa Kolonial Belanda, situs Gunung Padang pertama kali ditemukan. Dalam catatan Buletin Dinas Kepurbakalaan masa itu, mengungkap keberadaan situs punden berundak itu tepat 1 abad silam.

Situs ini sempat diabaikan, tetapi pada awal dekade 80-an, Pusat Arkeologi Nasional kembali menguak misteri pada tumpukan batu dengan ketinggian 900 meter di atas permukaan laut itu.

Tak hanya arkeolog dan geolog yang tertarik pada situs ini, sejumlah kelompok masyarakat pun turut memberi pendapat. Mereka percaya, bahwa Gunung Padang merupakan situs pemujaan yang merupakan petilasan Prabu Siliwangi.

Situs itu disebut sebagai bukti nyata tingginya peradaban Sunda Kuno pada era kejayaan Kerajaan Pajajaran.

Baru-baru ini arkeolog mengungkap bahwa situs Gunung Padang merupakan piramida yang terkubur. Dengan uji karbon dating disebutkan bahwa situs ini sudah ada sejak 8.000 tahun sebelum masehi.

Fakta tersebut tentu mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, Piramida Giza di Mesir, yang disebut paling tua saja, usianya 2500 tahun sebelum masehi. Keterpautan waktu yang cukup jauh itu tentu menyedot banyak perhatian dunia.

Situs Gunung Padang tak hanya berfungsi sebagai "sekolah" bagi para ilmuwan. Ia juga merupakan kekayaan Nusantara yang tak ternilai harganya. Yang pasti, situs ini merupakan warisan nenek moyang yang harus dijaga.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya