Cerita Bhabinkamtibmas Jual Motor Antik Kesayangan Demi Biayai Pendidikan 10 Anak Putus Sekolah

Dia melego motor Honda C70 keluaran 1982 miliknya demi membiayai sedikitnya 10 anak yang terpaksa putus sekolah karena kesulitan biaya pendidikan.

oleh Fauzan diperbarui 06 Agu 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2021, 18:00 WIB
Aiptu Paleweri, Bhabinkamtibmas Polsek Mamajang yang jual motor antik demu bantu sekolah 10 anak (Liputan6.com/Fauzan)
Aiptu Paleweri, Bhabinkamtibmas Polsek Mamajang yang jual motor antik demu bantu sekolah 10 anak (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - Kondisi di tengah Pandemi Covid-19 yang kian menjadi-jadi ini memang membuat warga jadi serba kesulitan. Hal itu pula lah yang dirasakan oleh sejumlah anak di Kecamatan Mamajang, Kota Makassar yang terpaksa putus sekolah karena terkendala biaya.

Melihat kejadian miris itu, Bhabinkamtibmas Kelurahan Maricaya Selatan, Aiptu Paleweri pun merelakan motor antik kesayangannya demi membiayai sekolah anak-anak itu. Dia melego motor Honda C70 keluaran 1982 miliknya demi membiayai sedikitnya 10 anak yang terpaksa putus sekolah karena kesulitan biaya pendidikan. 

"Ada 10 anak yang kami bantu, enam di antaranya kita daftarkan lagi untuk menyambung sekolahnya. Ada yang sudah setahun ada yang dua tahun putus sekolah," kata Paleweri, Jumat (6/8/2021). 

Paleweri mengaku motor Honda C70 itu adalah satu-satunya motor miliknya. Kini dalam menjalankan tugasnya sebagai Bhabinkamtibmas dia menggunakan motor dinas milik Polri.

"Saya jual akhir bulan Juni lalu, sekarang saya pakai motor dinas Polri untuk jalankan tugas sehari-hari," ujar Paleweri.

Polisi berpangkat Aiptu itu mengaku bahwa Honda C70 tersebut adalah motor pertama yang ia beli selama dirinya menjadi anggota polri. Motor tersebut ia jual seharga Rp4 juta dan uangnya ia gunakan untuk membiayai 10 anak yang terpaksa putus sekolah di tengah pandemi Covid-19. 

"Dana ini khusus saya persiapkan untuk anak putus sekolah, mulai dari biaya sekolah daringnya, kuota internet, seragam, alat tulis dan buku. Ada tiga siswi selebihnya siswa. Rata-rata masih SD. Satu orang SMP. Kasihanlah, kondisi begini (pandemi). Ada orang tuanya yang kerja serabutan, ada yang sudah pisah orangtuanya," tuturnya.

Tak hanya menjual motor antik kesayangannya, Paleweri juga menyisihkan sebagian gajinya untuk membantu warga lainnya yang terdampak pandemi Covid-19. Padahal selama 23 tahun menjadi anggota polisi, ia bahkan belum membeli rumah untuk dirinya sendiri. 

"Rumah saya belum punya, masih kontrak, di wilayah Hartaco, Kecamatan Tamalate," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:


Anak-Anak Harapan Bangsa

Aiptu Paleweri, Bhabinkamtibmas Polsek Mamajang yang jual motor antik demu bantu sekolah 10 anak (Liputan6.com/Fauzan)
Aiptu Paleweri, Bhabinkamtibmas Polsek Mamajang yang jual motor antik demu bantu sekolah 10 anak (Liputan6.com/Fauzan)

Dengan apa yang dia lakukan ini, Paleweri berharap masyarakat lain bisa terinspirasi dan terketuk hatinya untuk bisa saling membantu dimasa sulit seperti ini. Apalagi tidak bisa dimungkiri bahwa saat ini ada banyak anak yang terpaksa putus sekolah karena kesulitan biaya. 

"Saya harap anak-anak ini bisa berlanjut sekolah untuk memperbaiki masa depannya, apalagi memang mereka tergolong keluarga tidak mampu," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu orangtua anak yang dibantu Palewari, Herli Hamzah (43) mengaku sangat berterimakasih. Dia mengaku anak ketiganya Lanni Zivilia Budianto sebelumnya terpaksa putus sekolah saat masih duduk di bangku kelas 2 SD Lanto Daeng Pasewang.

"Kalau saya sudah lama pisah, kakaknya Lanni dua orang sama bapaknya. Sempat putus asa juga, setelah ada pendekatan oleh pak Binmas baru dia (Lanni) mau lanjut," tutur Herli

Dia menerangkan selama ini Paleweri memang selalu dekat dengan anak-anak di lingkungan tempat ia bertugas.

"Alhamdulillah kami dibantu kuota, uang, dan seragam dari pak Binmas semua," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya