Makassar merupakan kota terluas serta terbesar yang berada di kepulauan Sulawesi. Letaknya berada pada Selatan bagian Sulawesi dan merupakan kota ke-5 terbesar di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Masyarakat kota Makassar rata-rata memiliki keturunan Suku Bugis yang berbahasa Melayu atau Bugis. Pada tahun 1979-1999, Makassar dikenal dengan nama Ujung Pandang.
Makassar telah dinyatakan sebagai Pulau Sulawesi sekitar awal tahun 1600-an dengan sejarah dan tulisan-tulisan kuno yang dapat ditemukan dari abad ke-13 sampai ke-14. Pada awalnya, Pulau Sulawesi ditemukan oleh Pelaut berbangsa Portugis pada tahun 1511. Sejarahnya terkenal berkaitan dengan Kerajaan Majapahit dan tokoh Mpu Prapanca. Kini, Makassar dikenal sebagai kota metropolitan dengan makanan khas seperti Coto Makassar, Pisang Ijo, serta Sop Konro.
Batal Damai, Siswa Penganiaya Guru SMK Makassar Dituntut 17 Bulan
Jaksa Penuntut Umum (JPU), Rustiani, menjatuhkan tuntutan 1 tahun 5 bulan kepada MAS (16), siswa SMKN 2 Makassar yang duduk sebagai terdakwa dalam sidang perkara dugaan pidana penganiayaan secara bersama-sama terhadap gurunya, Dasrul. Tuntutan tersebut dibacakan Jaksa pada sidang agenda pembacaan tuntutan yang digelar tertutup di Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Selasa (20/9/2016).
Konflik Istana Gowa dengan Bupati Makassar
Konflik bermula saat Bupati Gowa terpilih, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo, mengajukan Ranperda tentang pembentukan Lembaga Adat Gowa yang kemudian diproses menjadi Perda. Setelah Perda itu lahir, Bupati Gowa kemudian menggelar pelantikan terhadap dirinya sebagai ketua lembaga adat yang selanjutnya disebut sebagai sombayya atau Raja Gowa yang berlangsung di Istana Balla Lompoa. Detik-detik pelantikan Raja Gowa yang terakhir mulai panas. Pemerintah Kabupaten Gowa tak memberikan izin acara pelantikan digelar di Istana Balla Lompoa, sehingga penobatan raja terakhir Andi Maddusila beralih ke sebuah hotel di Makassar yang dihadiri oleh seluruh raja-raja se-Nusantara pada 29 Mei 2016.
Alasan keluarga Kerajaan Gowa kala itu memilih untuk berpindah tempat penobatan yaitu karena mereka tak ingin masyarakat Gowa dibenturkan dengan ratusan massa yang tergabung dengan Satpol PP Pemkab Gowa. Mereka mengepung Istana Balla Lompoa saat prosesi penobatan Raja Andi Maddusila hendak dilakukan.
Berita Terbaru
Menteri Imipas Ganti Semua Petugas Imigrasi Soetta Terlibat Dugaan Pemerasan ke Warga China
Terlihat Imut Namun Paling Mematikan, Inilah Kucing Hitam Afrika
Kisah Pilu Calon Atlet Seluncur Jadi Korban Kecelakaan Pesawat American Airlines dengan Helikopter Black Hawk
Menguji Cinta Publik Dengan Even Megawati Run
Jangan Terlewat, Ini Batas Terakhir Qadha Puasa Ramadhan Tahun Lalu
Survei Index Polica: 87,9% Publik Puas dengan Kinerja 100 Hari Prabowo-Gibran
Wisata Petik Durian Hadir di Pedesaan Cilacap
Kapan Malam Nisfu Sya’ban 2025? Catat, Ini Jadwal dan Amalannya
Joan Mir dan Luca Marini Beri Petuah ke Pembalap Muda Indonesia agar Tembus MotoGP
Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran di Kawasan Pergudangan Dadap Tangerang
Mengenal Batu Kecubung, Kerajinan Tradisional Pontianak yang Memesona
Hasil Liga Inggris Bournemouth vs Liverpool: Mohamed Salah Menyala, Pasukan Arne Slot Kedinginan di Puncak