Liputan6.com, Jakarta - Food Estate tengah menjadi salah satu bahan perbincangan yang ramai di jagat maya imbas debat kandidat capres cawapres pada Pilpres 2024.
Dirangkum dari berbagai sumber, program food estate merupakan upaya pemerintah untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan dan keberlanjutan pertanian. Food Estate adalah program yang melibatkan pengembangan lahan pertanian besar dengan pendekatan modern, bertujuan meningkatkan produksi pangan nasional.
Salah satu contoh implementasi Food Estate adalah proyek pengembangan lahan pertanian di wilayah tertentu yang dilengkapi dengan infrastruktur modern, teknologi pertanian canggih, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Advertisement
Baca Juga
Proyek ini tidak hanya fokus pada peningkatan produksi padi, tetapi juga mencakup komoditas pertanian lainnya seperti kedelai, jagung, dan hortikultura. Dampak dari Food Estate mencakup peningkatan ketahanan pangan nasional, diversifikasi komoditas pertanian, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kesejahteraan petani.
Namun, proyek ini juga menimbulkan kontroversi terkait dampak lingkungan, hak tanah masyarakat, dan keberlanjutan ekosistem. Perlu adanya pendekatan holistik dalam mengelola Food Estate, yang melibatkan pemerintah, petani, masyarakat lokal, dan pemangku kepentingan lainnya.
Pengelolaan yang baik akan memastikan bahwa tujuan peningkatan ketahanan pangan dapat dicapai tanpa mengorbankan aspek lingkungan dan keadilan sosial. Food Estate menjadi langkah strategis dalam upaya mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan, tetapi kesinambungan dan keadilan harus menjadi pijakan utama dalam implementasinya.
Dampak Positif dan Negatif
Dampak Positif
Peningkatan Produksi Pangan
Food Estate berpotensi meningkatkan produksi pangan nasional secara substansial. Pengembangan lahan pertanian dengan teknologi modern dapat mempercepat siklus produksi, meningkatkan hasil tanaman, dan memperluas diversifikasi komoditas.
Penciptaan Lapangan Kerja
Proyek Food Estate dapat memberikan peluang pekerjaan baru, terutama di sektor pertanian. Peningkatan produksi membutuhkan tenaga kerja tambahan untuk pemeliharaan lahan, pengelolaan tanaman, dan distribusi hasil pertanian.
Ketahanan Pangan Nasional
Dengan meningkatnya produksi pangan, Food Estate dapat berperan penting dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan menjaga stabilitas pasokan pangan dalam negeri.
Dampak Negatif
Ketidakpastian Lingkungan
Pengembangan lahan pertanian dalam skala besar seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan, termasuk deforestasi dan degradasi tanah. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia juga dapat memberikan dampak negatif terhadap ekosistem lokal.
Konflik Tanah dan Hak Asasi Manusia
Implementasi Food Estate seringkali melibatkan konflik tanah, di mana masyarakat lokal kehilangan akses terhadap tanah mereka. Hak asasi manusia, khususnya hak petani dan komunitas adat, dapat terabaikan dalam proses ini.
Tergantung pada Monokultur
Fokus pada produksi tertentu dalam Food Estate dapat menyebabkan monokultur, yang meningkatkan risiko terhadap serangan hama dan penyakit tanaman. Diversifikasi pertanian harus diintegrasikan dengan bijaksana untuk mengatasi risiko ini.
Food Estate, sementara membawa potensi peningkatan produksi dan ketahanan pangan, juga menimbulkan risiko dan tantangan serius. Kesuksesannya bergantung pada pengelolaan yang bijaksana, melibatkan pemangku kepentingan, dan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan serta hak asasi manusia.
Â
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement