Liputan6.com, Mertoyudan - Lembaga sekolah terus berupaya mengadopsi kearifan lokal dan menjawab isu-isu strategis di sekitar siswa. Demokrasi dan isu lingkungan menjadi salah satu hal yang seksi.
Model pembelajaran berbasis P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) terus mendapat perhatian yang serius. SMP Negeri 2 Mertoyudan salah satunya.
Kepala SMPN 2 Mertoyudan, Yuliyanto MPd menyebut sekolahnya menggelar sebuah even dengan tajuk Gelar Panen Karya. Acara ini untuk menunjukkan capaian para siswa sebagai salah satu momentum apresiasi.
Advertisement
Yuliyanto menyebut ada 4 tema yang menjadi fokus pembelajaran di kelas 7 dan 8. Masing-masing adalah gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, demokrasi, dan kewirausahaan.
"Misalnya dalam tema gaya hidup berkelanjutan siswa menampilkan hasil pembuatan eco ezyme dengan nama PUSPAENDAH (pupuk sampah eco enzyme di sekolah) untuk kelas 7 dan Kompos SAMTANGKU (sampahku tanggung jwabku) untuk kelas 8," katanya.
Ia menyebut bahwa pembelajaran siswa harus mampu menjawab isu-isu strategis. Pun dengan tema demokrasi, diselenggarakan pemilihan ketua OSIS dengan model seideal dan se-sportif mungkin, agar siswa terbiasa berada dalam atmosfer kompetisi yang sehat.
Â
Pendidikan Harus Bermakna
Kepala Disdikbud Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein ikut menghadiri gelar karya ini. Ia menyebut bahwa SMPN 2 Mertoyudan tengah membuktikan bahwa pembelajaran yang terpusat pada siswa akan mampu menjawab isu-isu penting.
"Panen Karya hari ini, bukti bahwa SMPN 2 Mertoyudan telah berproses menjadi pembelajaran bermakna yang berpusat pada siswa," katanya.
Acara Gelar Panen Karya merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan SMPN 2 Mertoyudan untuk memberikan kesempatan kepada siswa menunjukkan bakat, minat dan kemampuan dalam berbagai bidang.
Advertisement