Air Danau Kelimutu Berubah Warna Pertanda Bahaya, Warga dan Wisatawan Diimbau Patuhi Radius Aman

Badan Geologi merekomendasikan masyarakat dan wisatawan untuk selalu mematuhi radius aman Gunung Kelimutu.

oleh Tim Regional diperbarui 28 Mei 2024, 10:18 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2024, 10:18 WIB
Danau Kelimutu, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Tmur (NTT). Foto Istimewah
Danau Kelimutu, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Tmur (NTT). Foto Istimewah

 

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Kelimutu di Ende NTT saat ini berada pada status Waspada (Level II). Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengingatkan masyarakat dan wisatawan soal potensi bahaya yang mengintai.

"Potensi ancaman bahaya Gunung Kelimutu saat ini adalah erupsi freatik dan magmatik yang menghasilkan lontaran material dalam radius 250 meter," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu Irwan Ka Uman seperti dikutip dari Antara, Selasa (28/5/2024).

Gunung Kelimutu merupakan gunung api tipe strato yang memiliki tiga danau kawah yakni Kawah I (Tiwu Ata Polo), Kawah II (Tiwu Koofai Nuwamuri), dan Kawah III (Tiwu Ata Bupu).

Data pemantauan secara visual dan instrumental menunjukkan perubahan yang signifikan warna air danau Kawah I, maupun kenampakan dan sebaran dari belerang di permukaan air danau Kawah II yang semakin intensif.

Badan Geologi pun menyebut potensi ancaman dari kondisi terkini yakni erupsi freatik dan magmatik. Selain itu hujan abu dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung pada arah dan kecepatan angin.

Irwan menerangkan erupsi freatik adalah erupsi atau letusan yang terjadi ketika magma memanaskan air tanah atau air permukaan. Temperatur magma yang ekstrem menyebabkan penguapan air yang hampir seketika menjadi uap, menghasilkan ledakan uap, air, abu, batu, dan bom vulkanik.

Sedangkan erupsi atau letusan magmatik adalah letusan yang disebabkan oleh keluarnya magma dari dalam perut bumi. Erupsi magmatik merupakan salah satu jenis aktivitas vulkanik yang terjadi ketika magma dari dalam bumi naik mendekati permukaan dan keluar melalui gunung berapi.

Dengan melihat hasil pemantauan visual dan instrumental serta potensi bahaya itu, tingkat aktivitas Gunung Kelimutu pun dinaikkan dari Level I atau Normal ke Level II atau Waspada sejak 24 Mei 2024.

 

Radius Bahaya

Badan Geologi juga merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung tidak berada dalam radius 250 meter dari tepi kawah.

Lebih lanjut Irwan menjelaskan pengamatan visual Kawah I saat ini yakni air danau kawah berwarna coklat kehitaman, teramati bulan air dibagikan sebelah timur laut di atas permukaan air danau kawah, serta bau gas belerang tercium lemah.

Selanjutnya pada Kawah II, air danau kawah berwarna biru muda, teramati endapan belerang berwarna kuning muda bertebaran di atas permukaan air danau kawah pada bagian tengah hingga ke bagian tenggara dan selatan.

"Pada Kawah III, teramati air danau kawah berwarna hijau tua," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya