Liputan6.com, Surabaya - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Mochammad Afifuddin mengaku penyelenggara Pilkada 2024 di Sampang tetap berjalan aman pasca peristiwa carok massal yang menewaskan Jimmy Sugito Putra, seorang saksi dari calon bupati nomor urut dua, Slamet Junaidi.
"Aman-aman saja kalau kejadian pembacokan kan situasi yang ada di masyarakatnya ya," ujarnya di Surabaya, Selasa (26/11/2024).
Advertisement
Baca Juga
"Kalau dari sisi penyelenggaraannya, kami ingin pastikan dan kami yakinkan teman-teman untuk memastikan teman-teman jangan sampai sumber persoalan dari penyelenggara,” imbuh Afifuddin.
Advertisement
Afifuddin juga meninjau kesiapan Pilkada di sejumlah daerah, seperti Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pamekasan. “Kita sampling tadi, kita lihat Lumajang sama Pamekasan,” ucapnya.
Afifuddin mengimbau agar semua pihak, termasuk tokoh agama dan aparat keamanan, bekerja sama untuk menjaga situasi tetap aman, damai dan kondusif.
“Jadi kalau ada persoalan-persoalan dinamika masyarakatnya, kami minta para pihak, tokoh agama, keamanan, semuanya saling mensupport untuk mengantisipasi,” ujarnya.
Sebelumnya, sebuah video viral di jejaring WhatsApp dan platform media sosial lainnya, yang memperlihatkan peristiwa penyerangan atau carok oleh sekelompok pria menggunakan senjata tajam jenis celurit terjadi di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Informasi diperoleh, peristiwa carok berdarah itu terjadi setelah kunjungan paslon Calon Bupati-Calon Wakil Bupati Sampang nomor urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakte) melakukan kegiatan di rumah salah satu tokoh desa setempat, pada Minggu 17 November kemarin.
Satu orang yang disebut-sebut sebagai saksi paslon Jimad Sakte dinyatakan tewas dalam insiden berdarah tersebut.
"Sebelum penyerangan terjadi, paslon kami sempat akan diadang oleh kelompok penyerang. Namun bisa diselamatkan terlebih dahulu dan berhasil keluar dari lokasi kejadian," ujar Ketua tim pemenangan paslon Jimad Sakteh, Surya Noviantoro, Senin (18/11/2024).
Terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Kombes Pol Dirmanto membenarkan soal peristiwa pembacokan itu.
Dia mengatakan, Polda Jatim memback up penyelidikan kasus tersebut yang kini ditangani oleh Polres Sampang. "Polda back up penanganan kasus tersebut, dipimpin oleh Dirkrimum," ucapnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Farman menegaskan bahwa pihaknya turun tangan untuk menangani kasus yang diduga berunsur politik tersebut. "Pasti, Polda Jatim turun langsung memback up," ujarnya.
Videonya Viral
Diketahui, di dalam potongan video juga menggambarkan lebih dari tiga pria memegang celurit dalam posisi siap menyerang.
Bahkan, ada satu pria memegang dua celurit. Di dekat mereka, banyak pria lain bersarung berjaga-jaga akan datangnya serangan.
Peristiwa itu terlihat terjadi di halaman luas yang dikelilingi rumah-rumah. Video direkam warga dari dalam dan teras rumah.
Dari video, terdengar suara perempuan menangis, meminta anggota keluarganya tidak ikut-ikutan. "Jhek roknorok (Jangan ikut-ikutan)," pinta perempuan itu.
Di potongan video lain, seorang pria bersarung oranye, berkaus biru, dan berkopiah putih terlihat tergeletak di atas tanah. Luka seperti bekas sabetan senjata tajam menganga di bagian pahanya.
Bagian kepalanya juga berdarah. Dua pria memegang pria malang itu, coba menolong. Dilaporkan, 1 orang tewas dalam insiden tersebut.
Advertisement