Kisah di Balik Logo Gudang Garam, Mimpi dan Inspirasi Tjoa Ing Hwie

Setiap garis, pintu, dan rel kereta api dalam logo menjadi saksi bisu perjalanan panjang sebuah usaha yang bermula dari mimpi sederhana di sekitar stasiun kereta api Kediri.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 17 Des 2024, 00:00 WIB
Diterbitkan 17 Des 2024, 00:00 WIB
Gudang Garam
Susilo Wonowidjojo, pemilik Gudang Garam sekaligus orang terkaya ke-2 di Indonesia

Liputan6.com, Yogyakarta - Sebuah mimpi sederhana di sekitar stasiun kereta api Kediri telah menjadi asal-usul logo perusahaan rokok ternama, Gudang Garam. Cerita di balik logo tersebut bermula dari kisah Tjoa Ing Hwie, pendiri perusahaan yang terinspirasi oleh penampakan gudang garam di dekat jalur kereta api.

Mengutip dari berbagai sumber, diceritakan bahwa Tjoa Ing Hwie mengalami momen inspiratif ketika bermimpi melihat gudang penyimpanan garam kosong yang terletak di samping perlintasan kereta api. Pemandangan tersebut kemudian menjadi titik awal penciptaan identitas visual perusahaan yang kini telah dikenal luas.

Proses penciptaan logo melibatkan seorang desainer bernama Sarman, yang diberi tugas untuk menerjemahkan gambaran mimpi Tjoa Ing Hwie ke dalam sketsa visual. Sarman menghasilkan desain yang menampilkan deretan gudang dengan lima pintu yang memiliki karakteristik berbeda.

Empat dari lima pintu tersebut memiliki kondisi unik; dua pintu terbuka penuh, dua pintu dalam keadaan setengah tertutup, dan satu pintu tertutup sepenuhnya. Setiap detail dalam logo memiliki makna mendalam menurut penuturan Tjoa Ing Hwie sendiri.

Konsep pintu yang tidak sepenuhnya terbuka dimaksudkan untuk menggambarkan perjalanan Gudang Garam yang masih berlangsung. Filosofi tersebut menandakan bahwa perusahaan selalu dalam proses berkembang, dengan kemungkinan-kemungkinan yang terus terbuka.

Rel kereta api yang menjadi elemen penting dalam logo mencerminkan lokasi awal inspirasi, Stasiun Kereta Api Kediri. Elemen tersebut tidak sekadar menjadi hiasan visual, melainkan representasi dari koneksi, pergerakan, dan dinamika yang menjadi metafora perjalanan perusahaan.

Desain logo yang dirancang pada masa awal berdirinya Gudang Garam ini kemudian menjadi identitas visual yang bertahan puluhan tahun. Keputusan untuk mempertahankan elemen-elemen asli dalam logo mencerminkan penghormatan terhadap visi pendiri dan sejarah perusahaan.

Melalui logo tersebut, Gudang Garam tidak sekadar menciptakan identitas visual, namun juga menceritakan kisah perjalanan, mimpi, dan filosofi yang mendasari berdirinya sebuah perusahaan besar. Setiap garis, pintu, dan rel kereta api dalam logo menjadi saksi bisu perjalanan panjang sebuah usaha yang bermula dari mimpi sederhana di sekitar stasiun kereta api Kediri.

Penulis: Ade Yofi Faidzun

 

Simak Video Pilihan Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya