Liputan6.com, New York - Saham Boeing terpukul sekitar 1,3% pada penutupan perdagangan saham Senin (Selasa WIB). Penurunan saham ini dipicu dari pesawat Malaysia Airlines 777 yang hilang ditambah ada kerusakan kecil di produksi terbaru pesawat Boeing.
Â
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (11/3/2014) waktu New York, saham Boeing turun US$ 1,65 ke level US$ 126,89 per saham. Penurunan saham Boeing ini juga menyeret indeks saham Dow Jones lebih rendah.
Advertisement
Â
Pesawat Malaysia Airlines yang 239 penumpang ini menghilang pada Sabtu 8 Maret 2014 telah memberikan sentimen negatif untuk perdagangan saham Boeing. Pesawat Malaysia Airlines 777 ini menggunakan produk Boeing.
Â
Selain itu, Boeing juga menyatakan telah menemukan retakan tipis di sayap pesawat Dreamlines 787 yang sedang dibangun. Sementara itu, tidak ada retakan di 122 pesawat yang telah diserahkan kepada konsumen.
Â
Mengutip dari USA Today yang ditulis, Selasa (11/3/2014), manajemen Boeing mengatakan, masalah retakan itu berasal dari perubahan dalam pemasok manufaktur di Tokyo, Mitsubishi Heavy Industries. Masalah ini dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman pesawat lain.
Â
Analis Henry Harteveldt, Analis Hudson Crossing mengatakan, kotak hitam pesawat itu perlu ditemukan dan diperiksa untuk dapat menentukan penyebab hilangnya pesawat Boeing tersebut. Saham Boeing naik sekitar 58% pada 2013. Pada awal 2014, perseroan mencatatkan laba kuartal IV 2013 naik 26%. Hal itu didorong dari penjualan pesawat komersial.