Mitra Keluarga Masuk Indeks Kesetaraan Gender Bloomberg 2021

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk untuk pertama kalinya berpartisipasi dan masuk ke dalam daftar global pelaporan data terkait gender.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Feb 2021, 10:24 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2021, 07:00 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (PT Mitra/MIKA) merupakan perusahaan domisili Indonesia pertama yang masuk dalam Bloomberg Gender-Equality Index (GEI) 2021.

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk untuk pertama kalinya berpartisipasi dan masuk ke dalam daftar global pelaporan data terkait gender.

GEI mencatat beberapa perusahaan publik yang memberikan transparansi pada praktik dan kebijakan terkait gender, memperluas cakupan data ESG  – lingkungan (environmental) , sosial (social), dan tata kelola (governance) –  yang tersedia bagi investor.

Pada 2021, GEI meliputi 380 perusahaan di 44 negara dan wilayah, serta 11 sektor termasuk otomotif, perbankan, layanan konsumen, teknik dan konstruksi, serta ritel. GEI meningkat dari sebelumnya yang hanya meliputi 325 perusahaan pada 2020. Perusahaan pada indeks 2021 memiliki kapitalisasi pasar gabungan sebesar USD 14 triliun , dari sebelumnya hanya USD 12 triliun pada tahun lalu.

"Saat kami terus berjuang dengan pandemi, kami telah melihat bahwa perusahaan melakukan peningkatan pada bidang sosial dalam ESG. Perusahaan yang termasuk dalam Gender-Equality Index tahun ini berkomitmen untuk menyediakan lingkungan kerja yang inklusif, mendukung keseimbangan kehidupan kerja, dan pengaturan kerja yang fleksibel. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan tenaga kerja yang berbakat dan menciptakan keunggulan kompetitif dalam lingkungan bisnis yang terus berubah-ubah ini," ujar Peter T. Grauer, pemimpin Bloomberg, dalam keterangan tertulis, ditulis Kamis, (18/2/2021).

Sementara itu, Rustiyan Oen, CEO PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk mengatakan, keberagaman membuat lebih kuat dan saling melengkapi saat tumbuh bersama serta  menaklukkan semua tantangan.

Meskipun perlu meningkatkan batasan agar dapat masuk dalam indeks 2021, cukup banyak perusahaan yang membuka data dengan kualitas pengungkapan yang terus meningkat.

Pada 2021, perusahaan GEI memiliki rata-rata skor pengungkapan data sebanyak 94 persen. Walau skor pengungkapan data rata-ratanya tinggi, tetapi skor unggulan data rata-rata adalah 55 persen.

Hal ini membuktikan masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Skor keunggulan data dipecah ke dalam lima pilar: kepemimpinan perempuan dan saluran bakat, kesetaraan upah dan kesetaraan upah terhadap gender, budaya inklusif, kebijakan pada pelecehan seksual, dan merk pro-perempuan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Hasil Temuan

Berikut beberapa temuan utama dari perusahaan dalam GEI 2021:

Lingkungan kerja yang fleksibel: 87 persen menyediakan jam kerja yang fleksibel dan 85 persen menawarkan lokasi kerja yang fleksibel, suatu manfaat yang menjadi lebih penting di tengah pandemic Covid-19.

Mengurangi kesenjangan: Anggota dewan direksi perusahaan GEI umumnya terdiri dari 29 persen perempuan dan 61 persen perusahaan memiliki Chief Diversity Officer atau eksekutif dengan tanggung jawab utama pada keanekaragaman dan inklusi.

Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki rata-rata 39 persen  perempuan dalam peran penghasil-pendapatan dan 52 persen  perusahaan membutuhkan kandidat yang beragam dalam gender dan posisi manajemen.

Budaya inklusif: Perusahaan anggota GEI biasanya mempekerjakan lebih banyak pegawai perempuan baru dibanding jumlah pegawai perempuan yang meninggalkan perusahaan.

69 persen di antaranya memiliki strategi untuk merekrut perempuan dan 59 persen melakukan tinjauan kompensasi berbasis gender global.

Selain itu, terdapat kurang lebih 85 persen  karyawan yang kembali bekerja di perusahaan yang sama setelah cuti melahirkan. Sebanyak 65 persen perusahaan menawarkan ruang laktasi di tempat dan 46 persen memberikan subsidi penitipan anak atau dukungan keuangan lainnya.

Inklusi di luar tempat kerja: Lebih dari setengah (60 persen) perusahaan memberikan sponsor keuangan untuk program pendidikan bagi perempuan dan 64 persen perusahaan memberikan sponsor program yang didedikasikan untuk mendidik perempuan di STEM.

"Pengungkapan data adalah komponen penting dalam GEI karena hal ini merupakan langkah pertama menuju akuntabilitas. Keputusan yang diambil oleh perusahaan-perusahaan saat ini dapat mendorong kemajuan kesetaraan pada tahun-tahun mendatang," ujar Patricia Torres, Pimpinan Global Bloomberg Sustainable Finance Solutions.

Ia menambahkan, data GEI menyediakan gambaran yang komprehensif bagi para investor tentang bagaimana praktik yang mendukung kesetaraan gender dapat mendorong keterlibatan dan produktivitas karyawan.

"Hal ini membawa nilai pasar yang lebih tinggi bagi perusahaan-perusahaan dan menciptakan perubahan positif pada komunitas lokal. Maka dari itu, kami menyambut lebih banyak perusahaan untuk berpartisipasi di wilayah yang dinamis ini," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya