Bos BEI Sebut Gaji Perempuan RI Lebih Rendah 23 Persen Ketimbang Pria

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menilai, perempuan juga memiliki potensi yang sama dengan laki-laki dalam semua sektor bisnis.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Mar 2021, 18:40 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2021, 18:40 WIB
BEI Pamer Jumlah Emiten Baru Pecah Rekor
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi memamarkan penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (28/12). Inarno mengatakan, jumlah etimen tahun 2018 tertinggi sejak privatisasi BEI pada tahun 1992. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kesetaraan gender masih menjadi isu yang terus digaungkan untuk dapat diterapkan dalam dunia kerja. Lantaran, hingga saat ini pria kerap mendominasi posisi atau jabatan tinggi dalam suatu perusahaan.

Hal tersebut juga berdampak pada ketimpangan pendapatan antara pria dan wanita. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi menyebutkan, berdasarkan data International Labour Organization (ILO), pekerjaan bergaji tinggi di Indonesia lebih banyak dikuasai oleh pria daripada perempuan. Hanya 30 persen posisi manajerial atau supervisory diduduki oleh perempuan.

"Sedikit sekali yang sampai ke posisi direksi, bahkan di posisi yang sama dan dengan tingkat pendidikan yang sama. Penghasilan karyawan perempuan lebih rendah 23 persen dibandingkan rekan kerja mereka yang laki-laki,” kata dia dalam webinar Ring the Bell for Gender Equality 2021, Selasa (9/3/2021).

Sementara berdasarkan data The Global Gender Gap Index 2020 dalam World Economic (WEP), Indonesia berada pada peringkat 85 dari 153 negara dengan tingkat pertisipasi perempuan dalam dunia kerja. "Masih sangat rendah,” kata Inarno.

Padahal, lanjut Inarno, ia menilai perempuan juga memiliki potensi yang sama dengan pria dalam semua sektor bisnis.

"Perempuan terbukti bisa bekerja sebaik laki-laki dan bisa memimpin dengan baik. Oleh. karena itu, juga harus dihargai sama secara adil,” kata dia. 

Oleh karena itu, dalam momentum peringatan Hari Perempuan Internasional 2021, Inarno mengimbau kepada pelaku bisnis untuk menerapkan pemberdayaan perempuan dalam bisnisnya.

Membuka kesempatan dan ruang bagi perempuan untuk mengembangkan diri dan mencapai posisi yang tinggi dalam perusahaan. Serta menyediakan support system memadai.

"Di sisi lain perempuan Indonesia juga perlu memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Senantiasa meningkatkan kemampuan mereka dan pantang menyerah," pungkas dia.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

BEI Apresiasi Perusahaan yang Terapkan Kesetaraan Gender

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan kesetaraan gender dalam kegiatan bisnisnya.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menilai, perempuan juga memiliki potensi yang sama dengan laki-laki dalam semua sektor bisnis.

"Perempuan terbukti bisa bekerja sebaik laki-laki dan bisa memimpin dengan baik. Oleh. karena itu, juga harus dihargai sama secara adil,” kata dia dalam webinar Ring the Bell for Gender Equality 2021, Selasa, 9 Maret 2021.

Namun, menurut data The Global Gender Gap Index 2020 dalam World Economic (WEP), Indonesia berada pada peringkat 85 dari 153 negara dengan tingkat pertisipasi perempuan dalam sunia kerja. "Masih sangat rendah,” ujr Inarno.

Sementara, berdasarkan data International Labour Organization (ILO), pekerjaan bergaji tinggi di Indonesia lebih banyak dikuasai oleh laki-laki daripada perempuan. Hanya 30 persen posisi manajerial atau supervisory diduduki oleh perempuan. Serta hanya sedikit yang berhasil menembus posisi direksi, meski memiliki latar pendidikan yang sama.

Oleh karena itu, dalam momentum peringatan Hari Perempuan Internasional 2021, Inarno mengimbau kepada pelaku bisnis untuk menerapkan pemberdayaan perempuan dalam bisnis mereka.

Membuka kesempatan dan ruang bagi perempuan untuk mengembangkan diri dan mencapai posisi yang tinggi dalam perusahaan. Serta menyediakan support system memadai.

"BEI mendukung kesetaraan gender dalam kegiatan bisnis kami dan meng-encourage rekan-rekan di industri untuk melakukan hal yang sama. Hanya dengan bekerja bersama kita bisa mencapai kesetaraan gender di Indonesia,” tutur Inarno.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya