Kembangkan Industri Kesehatan, Siloam Tingkatkan Pengalaman Pasien

Lippo Karawaci melalui Siloam International Hospitals berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Nov 2022, 20:05 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2022, 20:05 WIB
Melihat Tes Serologi COVID-19 untuk Petugas Medis
Petugas medis diperiksa dengan metode Tes serologi COVID-19 di RS Siloam, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Tes serologi antibodi SARS-CoV-2 berbasis lab adalah tes untuk mendeteksi antibodi baik Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG) terhadap SARS-CoV-2 dalam darah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) berupaya meningkatkan pengalaman pasien (Patient’s Experience) guna meningkatkan pelayanan sekaligus menumbuhkan kinerja. Umpan balik dari pasien dipastikan bakal menjadi masukan berharga bagi perusahaan sebagai upaya memajukan pelayanan.

Siloam yang merupakan anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di sektor kesehatan ini selalu berusaha untuk memberikan pelayanan kesehatan yang konsisten melalui pendekatan yang berpusat pada pasien yang selaras dengan nilai-nilai perusahaan.

Untuk itu, Siloam International Hospitals telah memperkenalkan program bernama 'Saya SIAP' (Saya Siap) yang menganut budaya yang berpusat pada pasien serta memuat empat nilai utama, yaitu Sigap (memberikan pelayanan terbaik untuk siapa saja, kapan saja dan dimana saja), Informatif (memberikan informasi yang akurat dan terpercaya), Apresiasi (menunjukkan rasa hormat kepada sesama rekan kerja dan pasien), dan Peduli (menunjukkan kepedulian yang tinggi untuk mewujudkan budaya kebersamaan).

Di samping itu, untuk meningkatkan pengalaman pasien, Siloam International Hospitals pun mengotomatisasi umpan balik pasien karena manajemen Siloam International Hospitals percaya untuk melakukan pemulihan layanan harus mendengarkan kebutuhan pasien.

SILO telah mengembangkan sistem umpan balik pasien otomatis yang disebut SOFAS, yang memungkinkan pasien dapat memberikan umpan balik langsung yang akan diterima secara real-time oleh tim khusus. Dengan segera menanggapi masukan pasien, Siloam International Hospitals dapat meningkatkan pengalaman dan meningkatkan layanan lebih baik berdasarkan masukan pasien.  

CEO Lippo Karawaci sekaligus Komisaris Utama Siloam International Hospitals John Riady mengatakan, LPKR melalui SILO berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia.

"Industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi. LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," tegas John Riady dalam keterangan tertulis, Rabu (2/11/2022).

Seperti diketahui, SILO saat ini mengoperasikan 41 rumah sakit yang tersebar di 28 kota, menjadi yang terbesar di Indonesia dan bisa mencakup lebih dari 50 persen populasi.

Dalam melayani pasien, Siloam memiliki 3.693 tempat tidur, 3.605 dokter spesialis dan dokter gigi, 8.003 staf perawat, dan 60 Klinik Siloam. Kinerja SILO ini tentu saja berimbas positif terhadap induk usahanya LPKR yang merupakan pemegang saham utama dengan kepemilikan 57,9 persen.

Hadirkan CoE, Siloam Komitmen Kembangkan Industri Kesehatan

Siloam Hospitals Lippo Cikarang (SHLC) merupakan unit rumah sakit yang bernaung dibawah payung PT Siloam International Hospitals Tbk.
Siloam Hospitals Lippo Cikarang (SHLC) merupakan unit rumah sakit yang bernaung dibawah payung PT Siloam International Hospitals Tbk.

PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), berkomitmen mengembangkan industri kesehatan sekaligus memberikan layanan spesialisasi yang optimal melalui kehadiran program Centers of Excellence (CoE) yang tersebar di jaringan rumah sakit.

CoE SILO menggabungkan spesialis yang terampil dan berpengalaman dengan teknologi paling canggih dan beberapa layanan spesialisasi yang menjadi keunggulan Siloam, antara lain terdiri dari onkologi, neurologi, kardiologi, fertilitas, transplantasi ginjal, parkinson, dan gangguan pergerakan.

Program CoE turut berdampak terhadap pertumbuhan kinerja anak usaha dari PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang tercermin pada Average Revenue Per Occupied Bed (ARPOB) Siloam International Hospitals mencapai Rp 3,8 miliar pada tahun 2021, menjadi yang tertinggi di antara rumah sakit lainnya.

Di samping itu, CoE SILO juga menorehkan prestasi medis, seperti RS Siloam ASRI telah menyelenggarakan 150 kali operasi transplantasi ginjal yang sukses, Siloam Hospitals TB Simatupang mendapat Status Emas dari Organisasi Stroke Dunia (WSO) dalam penanganan pasien stroke serta Siloam Hospitals Sriwijaya berhasil membantu kehamilan ke-100 melalui Blastula klinik bayi tabung.

 

Sektor Penting

CEO Lippo Karawaci sekaligus Komisaris Utama Siloam John Riady mengatakan, Lipop Karawaci melalui Siloam International Hospital berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia.

"Industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi. LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," tegasnya.

Saat ini Siloam mengoperasikan 41 rumah sakit yang tersebar di 28 kota, menjadi yang terbesar di Indonesia dan bisa mencakup lebih dari 50 persen populasi. Dalam melayani pasien, Siloam memiliki 3.693 tempat tidur, 3.605 dokter spesialis dan dokter gigi, 8.003 staf perawat, dan 60 Klinik Siloam.

Kinerja Siloam ini tentu saja berimbas positif terhadap induk usahanya Lippo Karawaci yang merupakan pemegang saham utama dengan kepemilikan 57,9 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya