Liputan6.com, Jakarta - Emiten produsen keju Prochiz, PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) akan membagikan dividen tunai Rp 112,5 miliar untuk periode tahun buku 2022.
Dividen tersebut setara dengan Rp 75 per saham. Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Jumat (14/4/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Mulia Boga Raya pada 12 April 2023.
Baca Juga
Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 117,37 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 400,14 miliar serta total ekuitas senilai Rp 703,50 miliar.
Advertisement
Jadwal
- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 27 April 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 28 April 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 2 Mei 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 3 Mei 2023
- Recording date: 2 Mei 2023
- Pembayaran dividen: 12 Mei 2023
Pada penutupan perdagangan Jumat, 14 April 2023, saham KEJU naik 0,38 persen ke posisi Rp 1.310 per saham. Saham KEJU dibuka stagnan di posisi Rp 1.305. Saham KEJU berada di level tertinggi Rp 1.310 dan terendah Rp 1.300 per saham. Total frekuensi perdagangan 35 kali dengan volume perdagangan 889 lot saham. Nilai transaksi Rp 116 juta.
Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,49 persen ke posiis 6.818,57. Indeks LQ45 menguat 0,74 persen ke posisi 950,90. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.838,07 dan terendah 6.801,85.
Sebanyak 220 saham menguat dan 300 saham melemah. 201 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.183.555 kali dengan volume perdagangan 15 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,1 triliun.
Kontribusi Penjualan
Sementara itu, Direktur Utama Mulia Boga Raya, Paulus Tedjosutikno mengatakan, pada tahun lalu perseroan berhasil menjaga fundamental bisnis di tengah kondisi operasional yang penuh tantangan, khususnya dalam menghadapi kenaikan biaya bahan baku yang relatif tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya terutama untuk produk susu.
Selain itu, perseroan juga melihat adanya perubahan perilaku konsumen dimasa pemulihan pandemi ini, di mana masyarakat terlihat lebih suka menghabiskan waktu untuk makan di luar dibandingkan masak di rumah.
Disrupsi preferensi sosial ini tentunya memengaruhi kinerja perseroan sepanjang 2022. “Namun berkat kerja keras dan dukungan strategi yang tepat, Perseroan tetap mampu menciptakan kinerja yang baik atas beberapa rencana dan strategi yang telah dirumuskan dan disepakati. Pada 2022, Perseroan berhasil mencatatkan angka penjualan yang relatif stabil sebesar Rp1,044 triliun, tumbuh 0,20 persen dari tahun sebelumnya yang senilai Rp1,042 triliun,” kata Paulus dalam keterangan resminya.
Adapun, kontribusi penjualan terbanyak pada tahun ini berasal dari produk keju blok sekitar 80,56 persen dari total penjualan keseluruhan dan dari kategori keju lembaran memberikan kontribusi sebesar 16,5 persen dari total seluruh penjualan pada 2022.
Advertisement
Kontribusu Penjualan Lainnya
Tak hanya itu, jika dibandingkan penjualan 2021, penjualan Keju Blok mengalami penurunan sebesar 4,5 persen, sedangkan penjualan Keju Lembaran mengalami kenaikan sebesar 2,9 persen dibanding 2021.
"Dari Segmen Geografis, mayoritas penjualan perseroan masih di wilayah domestik, yaitu sebesar 91,5 persen mengalami penurunan sebesar 2,1 persen dibanding 2021, sedangkan pertumbuhan penjualan luar negeri tahun ini adalah 8,5 persen, mengalami kenaikan sebesar 2,1 persen dari 2021," kata dia.
Sepanjang 2022, KEJU juga secara konsisten terus mengembangkan produk-produk yang inovatif dari waktu ke waktu. Adapun produk baru yang diluncurkan pada tahun lalu adalah sebagai berikut Prochiz Quickmelt Slice 5, Prochiz Cheddar Royale, Prochiz Mayo Sachet 18 gram (gr), Prochiz Mayo Pedas 15 gr, Prochiz Mayo 250 ml, Prochiz Gold 30 gr, Prochiz Mozzarella dan Prochiz Cheese Sauce 18 gr.
Sementara itu, dari sisi profitabilitas, perseroan membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 117,37 miliar di tahun ini, menurun 18,89 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp144,70 miliar. Total aset perseroan pada 31 Desember 2022 adalah sebesar Rp 860,10 miliar meningkat sebesar 12 persen dibandingkan 2021.