Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Kamis (13/3/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham memerah.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup melemah tipis 0,26 persen ke posisi 6.647,41. Indeks LQ45 turun 1,3 persen ke posisi 738,24. Mayoritas indeks saham acuan memerah.
Baca Juga
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.707,38 dan level terendah 6.618,53. Sebanyak 322 saham melemah sehingga bebani IHSG. 287 saham menguat dan 189 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham 1.108.786 kali dengan volume perdagangan 15,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,8 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 16.386.
Mayoritas sektor saham memerah. Sektor saham keuangan turun 1,39 persen, dan pimpin koreksi. Sektor saham energi susut 0,12 persen, sektor saham basic melemah 0,03 persen, dan sektor saham industri tergelincir 0,77 persen.
Selanjutnya sektor saham infrastruktur merosot 0,51 persen dan sektor saham transportasi terperosok 0,82 persen.
Sementara itu, sektor saham teknologi melambung 5,87 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham consumer nonsiklikal naik 0,42 persen, sektor saham consumer siklikal bertambah 0,01 persen, sektor saham kesehatan menanjak 0,13 persen dan sektor saham properti menguat 0,05 persen.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham DCII melonjak 10 persen ke posisi Rp226.150 per saham. Saham DCII berada di level tertinggi dan terendah 226.150. Total frekuensi perdagangan 19 kali dengan volume perdagangan 43 lot saham. Nilai transaksi Rp 972,4 juta.
Saham DMAS menguat 0,74 persen ke posisi Rp 137 per saham. Harga saham DMAS dibuka stagnan di posisi Rp 136 per saham. Saham DMAS berada di level tertinggi Rp 139 dan level terendah Rp 136. Total frekuensi perdagangan 1.213 kali dengan volume perdagangan 144.375 saham. Nilai transaksi Rp 2 miliar.
Sementara itu, saham AKRA merosot 9,96 persen ke posisi Rp 1.175 per saham. Harga saham AKRA dibuka naik 15 poin ke posisi Rp 1.320 per saham. Saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.320 dan level terendah Rp 1.165 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.634 kali dengan volume perdagangan 293.241 saham. Nilai transaksi Rp 36,4 miliar.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
Saham INAI melonjak 28,67 persen
Saham MINE melonjak 25 persen
Saham SMDM melonjak 24,62 persen
Saham MTFN melonjak 20 persen
Saham AKSI melonjak 19,10 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
Saham MINA merosot 20,94 persen
Saham RELI merosot 20,36 persen
Saham DADA merosot 12,50 persen
Saham BEER merosot 11 persen
Saham JSPT merosot 10,34 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
Saham BMRI senilai Rp 841,9 miliar
Saham BBRI senilai Rp 806,6 miliar
Saham BBCA senilai Rp 752,1 miliar
Saham WIFI senilai Rp 362,5 miliar
Saham GOTO senilai Rp 323,9 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
Saham AWAN tercatat 94.045 kali
Saham MINA tercatat 64.426 kali
Saham WIFI tercatat 49.228 kali
Saham BBRI tercatat 43.078 kali
Saham WIRG tercatat 34.532 kali
Advertisement
Bursa Saham Asia Melemah
Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Kamis, 13 Maret 2025 setelah laporan inflasi yang lemah di Amerika Serikat. Hal itu juga berdampak terhadap wall street.
Indeks harga konsumen naik 0,2 persen bulan ke bulan pada Februari, sehingga tingkat inflasi tahunan menjadi 2,8 persen. “Pembacaan terbaru merupakan kelegaan yang disambut baik,” ujar Kepala Riset Mizhuo Bank, Vishnu Varathan, demikian mengutip dari CNBC.
Ia menuturkan, inflasi Februari hampir pasti tidak akan menimbulkan dampak tarif apapun. “Yang berarti kelegaan itu meski disambut baik merupakan penebusan bagi petinggi the Fed yang khawatir guncangan harga terus berlanjut,” ujar dia.
Ke depan, Varathan menuturkan, masih terlalu dini bagi bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) menurunkan kewaspadaan saat ini.
Seiring sentimen itu, di Jepang, indeks Nikkei mendatar di 36.790,03. Indeks Topix naik tipis 0,13 persen ke posisi 2.698,36. Indeks Hang Seng di Hong Kong merosot 0,57 persen ke posisi 23.463,26. Indeks CSI 300 terpangkas 0,40 persen ke posisi 3.911,58. Indeks Kospi di Korea Selatan mendatar di posisi 2.573,64. Indeks di Australia yakni indeks ASX 200 melemah 0,48 persen ke posisi 7.749,10.
